Hadits arbain ke 28 menjelaskan tentang nasihat rasulullah shalalahu alaihi wasalam kepada para sahabat untuk selalu menjalankan sunah dan bertaqwa kepada Allah subhanahu wata'ala, nasihat yang terkandung dalam hadit ini membuat hati para sahabat bergetar sampai-sampai para sahabat mengira bahwa ini adalah nasihat perpisahan, para sahabatpun meminta untuk di wasiati oleh rasulullah pada kala itu.
Begitu antusiasnya para sahabat untuk meminta nasihat dan ilmu kepada rasulullah shalalahu alaihi wasalam, ini membuktikan bahwa para sahabat sangat bersungguh-sungguh dalam hal ketaqwaan, tidak boleh ada yang terlewatkan sampai-sampai semua sabda rasulullah di buku kan agar para penerus agama islam tidak kehilangan pengetahuan yang sangat penting, dan alhamdulillah sampai saatnya sekarang kita dapat mempelajarinya. Kepada teman-teman baca juga artikel hadits arbain ke 27 ya, yang membahas tentang perbedaan kebaikan dan dosa, semoga bermanfaat buat teman-teman, dan mudah-mudahan artikel yang ada di blog ini juga dapat bermanfaat untuk para pembaca yang kebetulan mampir ke blog ini, nah berikut ini adalah penjelasan tentang hadits arbain yang ke 27. HADITS ARBAIN KE 28 ARTINYA: Dari abu najih al iryadi bin syariah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shalalahu alaihi wasalam memberi kami nasihat yang membuat hatikami bergetar, dan membuat air mata kami berlinang, maka kami berkata wahai rasulullah seakan-akan ini nasihat perpisahan maka wasiatilah kami. Beliau (Rasulullah) berkata: Aku wasiatkan kalian untuk bertaqwa kepada Allah Azzawajalla, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak maka sesungguhnya di antara kalian yang hidup (setelah ini) akan menyaksikan banyaknya perbedaan pendapat, maka hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran para khalifah-khalifah yang empat yang pada pintar, yang mendapatkan petunjuk, gigitlah (Genggamlah dengan kuat) dengan graham dan hendaklah kalian menghindari perkara yang di ada-adakan maka sesungguhnya semua perkara bid'ah itu adalah sesat, yang meriwayatkan hadits di atas yaitu abu daud dan tirmidzi di berkata hadits hasan shahih. PENJELASAN: Dlam hadits di atas disebutkan bahwa para sahabat telah mendengan sabda dari rasulullah sampai sampai hati mereka bergetar dan membuat mereka menangis, nasihat yang diberikan rasulullah pada kala itu sangat dalam dan penuh makna, rasulullah bersabda untuk menyuruh mereka bertaqwa kepada Allah Azzawajalla, taqwa sendiri mengandung arti, taqwa adalah amal perbuatan yang melakukan ketaatan kepada Allah subhana huwata'ala atas perintah yang telah ditetapkan sebagai mana yang terkandung dalam Al Quran dan hadits. Seseorang belum bisa disebut bertaqwa jika dalam hidupnya masih melakukan perbuatan maksiat dan mempunyai sifat syirik, apalagi sampai tidak melaksanakan perintah-perintah yang telah ditetapkan dalam Al Quran dan hadits. Baca Juga : Doa Setelah Sholat Patuhlan kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak, dalam sabda rasulullah ini menjelaskan bahwa seorang pemimpin yang jujur dan adil tidaklah mesti dari golongan orang kaya atau keturunan dari seorang bangsawan, karena pada dasarnya semua manusia dilahirkan dalam keadaan yang sama. Banyaknya perbedaan pendapat dimasa sekarang ini sudah Rasulullah terangkan dalam sabdanya dulu, jika dipirkan berapa tahun dari jaman nya rasulullah ke jaman kita sekarang, tapi rasulullah sudah mengetahui apa yang akan terjadi, perbedaan pendapat sudah menjadi hal yang umum dijaman sekarang ini, perbedaan pendapat dalam hal agama bukan berarti tidak menghargai pendapat orang lain, rasulullah sudah menerangkan jika kita berada pada kehidupan yang begitu banyak sekali perbedaan pendapat maka kita harus berpegang teguh kepada ajaran rasulullah shalalahu alaihi wasalam dan ajaran para khalifah yang empat. Nah teman teman mungki dalam hadits arbain ke 28 ini hanya inisaja yang dapat saya jelaskan, silahkan share kepada teman-teman dan keluarga jika menurut kalian artikel tentang hadits arbain ini bermanfaat, jangan lupa subscribe juga blog ini ya untuk mendapatkan notifikasi tentang update terbaru dari kami.
0 Comments
Hadits arbain ke 27 menjelaskan perbedaan antara kebaikan dan dosa, dalam hadits ini terdapat dua riwayat, yang pertama riwayat dari nawwas bin sam'an radhiallahu anhu dan riwayat yang kedua dari wabisoh bin ma'bad radhiallaahu anhu, kedua riwayat ini menjelaskan tentang perbedaan kebaikan dan dosa, namun walaupun dalam dua riwayat yang berbeda tetap memiliki arti yang sama, riwayat yang pertama rasulullah menafsirkan dengan sabdanya sendiri, namun pada riwayat yang kedua rasulullah meminta kepada orang yang bertanya untuk meminta pendapat kepada diri sendiri dengan memberikan penjelasan bahwa kebaikan itu adalah apa yang menbuat jiwa dan hati merasa tenang.
Nah kepada teman-teman silahkan baca juga hadits arbain sebelumnya yaitu hadits arbain ke 26 yang menjelaskan tentang segala perbuatan baik itu adalah shodakoh, nah untuk hadits arbain ke 27 berikut haditsnya dibawah ini. HADITS ARBAIN KE 27 ARTINYA: Diriwayatkan dari nawas bin sam'an radhiallahu anhu dari nabi shalalahualaihi wasalam beliau bersabda: kebaikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan dosa itu adalah apa yang terasa menggangu jiwamu, dan engkau tidak suka jika dilihat oleh manusia, yang meriwayatkan hadits diatas adalah imam muslim. Dan diriwayatkan dari wabisoh bin ma'bad radhiallahu anhu, dia berkata saya mendatangi rasulullah saw maka beliau bersabda: apakah kamu datang untuk menanyakan kebaikan? Saya menjawab: ia. Beliau bersabda: mintalah pendapat pada hatimu, kebaikan itu adalah apa yang membuat jiwa dan hati menjadi tenang karenanya, dan dosa itu adalah apa yang terasa menggangu jiwamu dan yang membuat kamu ragu-ragu didalam dada, dan mereka membenarkannya, hadits nya hadits hasan. Yang meriwayatkan hadits di atas dalam dua sanad dua imam yaitu imam ahmad bin hambal dan imam dalimi dengan isnad hasan. PENJELASAN: Kebaikan itu adalah budi pekerti yang baik, kebaikan itu tentu terkait dengan prilaku seseorang yang ber akhlak baik, menolong sesama dengan penuh kesadaran, siapapun orang yang melakukan kebaikan tentu dalam hati dan jiwanya akan dipenuhi dengan rasa ketenangan. Berbeda dengan dsoa, jika seseorang melakukan kesalahan tentu itu adalah sebuah permasalahan yang akan menggangu jiwa, tidak tenangnya hati dan perasaan karena merasa bersalah atas apa yang telah dia lakukan, rasa bersalah yang amat dalam akan menimbulkan rasa keraguan yang amat tinggi, dan juga akan menimbulkan ketidak fokusan kedalam hal lain, hidupnya akan dipenuhi dengan rasa bersalah dan akan mendapatkan tekanan cukup besar dari permasalahan yang ia lakukan, ini adalah sesuatu hal yang normal yang di alami oleh seseorang yang sadar (Tidak Gila), namun karena dirinya mengetahui mana hal yang benar dan mana hal yang salah, sebagai orang yang normal jika dia melakukan dosa tentu dia akan mengalami hal-hal yang sudah disebutkan di atas. Nah teman-teman, dalam hadits ini mungkin hanya itu yang dapat saya jelaskan, semoga penjelasannya dapat mudah dimengerti, jika teman-teman merasa artikel ini bermanfaat silahkan bagikan artikel ini kepada teman-teman, keluarga, saudara dan yang lainnya, jangan lupa subscribe juga blog ini untuk mendapatkan info terbaru dari kami. Hadits arbain ke 26 membahas tentang perbuatan baik yang dilakukan oleh anggota tubuh yang dicatat sebagai shodakoh, pembahasan hadits arbain ke 26 ini masih terkait dengan hadits arbain sebelumnya, yaitu hadits arbain ke 25 yang membahas tentang shodakoh tidak mesti dengan harta, dalam penjelasan hadits kali ini akan dijelaskan perinciannya tentang perbuatan shodakoh dengan cara membatu orang, melerai pertikaian dan yang lainnya.
Jika teman-teman berkenan silahkan baca juga hadits arbain ke 25 sebelumnya untuk memperjelas dalam pembahasan hadits ke 26 ini, karena ini pembahasannya masih tersambung jadi tidak bisa hanya dengan memahami satu hadits saja. HADITS ARBAIN KE 26 LATINNYA: AN ABII HURAIRATA RODHIALLAAHU ANHU QOOLA QOOLA ROSUULULLAAHI SHALALAHU ALAIHI WASALLAM KULLU SULAAMAA MINNAA SI 'ALAIHI SHODAQOTUNG KULLA YAUMING TATHILU'U FIIHISY SYAMSU TA'DILU BAINA ATSNAINI SHODAQOTUW WATU 'IINUR ROJULAFII DABBATIHII FATAHMILUHU 'ALAIHAA AWTARFA'U LAHU ALAIHAA MATA 'AHU SHODAQOTUN WALKALIMATUTH THOYYIBATU SHODAQOTUW WABIKULLI KHOTHWATIT TAMSYIIHAA ILASH SHOLAATI SHODAQOTUW WATUMIITHUL ADZAA 'ANITHRIIQI SHODAQOTUN, ROWAAHULBUKHARARIYYU WAMUSLIM. ARTINYA: Diriwayatkan dari abu huraiah radhialahu anhu dia berkata setiap anggota tubuh manusia akan melakukan sedekah, setiap hari dimana matahari terbit lalu engkau berlaku adil terhadap 2 orang (Orang yang bertikai) adalah shodakoh, dan engkau menolong seseorang yang berkendaraan Lalu engkau bantu dia untuk naik kendaraannya atau mengangkat barangnya adalah shodakoh, dan setiap ucapan yang baik adalah shodakoh dan setiap langkah menuju sholat adalah shodakoh, dan membuang gangguan dari jalan adalah shodakoh. Yang meriwayatkan hadits di atas yaitu imam bukhari dan imam muslim. PENJELASAN: Setiap anggota tubuh manusia akan melakukan sedekah, sebagai mana yang telah abu hurairah ra sebutkan dalam hadits di atas, anggota tubuh akan melakukan sedekah baik itu disengaja maupun tidak disengaja karena ketidak tahuan, sedekah dengan disengaja yaitu iklas membantu orang lain yang sedang membutuhkan pertolongan dan kita tahu bahwa membantu orang lain itu adalah sedekah, sebaliknya sedekah karena ketidak tahuan kita tentang perbuatan yang ternyata itu termasuk kedalam perbuatan sedekah, contohnya berdzikir, membaca tahmid, berjalan ke masjid untuk melakukan ibadah shalat, ternyata selain mendapatkan fahala dengan membacanya bacaan itu ternyata itu juga termasuk kepada perbuatan sedekah. Baca Juga : Doa Qunut Melerai 2 orang yang sedang bertengkar dengan berlaku adil ini juga termasuk kepada perbuatan sedekah, menyelesaikan pertikaian mereka dengan memandang permasalahan dari keduabelah pihak, lalu memutuskan siapa yang salah dan siapa yang benar kemudian memutuskan untuk menemukan jalan keluar terbaik agar dari kedua belah pihak tidaka ada yang merasa dirugikan. Setiap ucapan yang baik adalah shodakoh, bertuturkata dalam sebuah percakapan baik itu dalam pembicaraan perseorangan ataupun dalam pembicaraan khalayak orang ramai, berkata sopan kepada mereka dan bercakap yang baik-baik itu juga merupakan perbuatan shodakoh. Nah mungkin dalam penjelasan hadits kali ini saya cukupkan sampai disini, mudah-mudahan penjelasan tentang hadits arbain ke 26 ini dapat mudah dimengerti oleh teman-teman, janganlupa untuk membagikan artikel ini kepada teman, sahabat, keluarga dan yang lainnya agar mereka juga tahu tentang perbuatan-perbuatan apa saja yang dicatat sebagai perbuatan shodakoh, jangan lupa subscribe juga blog ini ya untuk mendapatkan info terbaru dari kami. Hadits arbain ke 25 Menjelaskan tentang sabda rasulullah bahwa sedekah tidak harus dengan harta, ada banyak sekali cara bersedekah, rasulullah shalalahu alaihi wasalam telah memberitahukan kepada para sahabat bahwa disetiap takbir itu merupakan sedekah, disetiap tahmid merupakan sedekah, disetiap tahlil, disetiap amal maruf nahi anil mungkar, disetiap kemaluan itu merupakan sedekah, itulah hal yang telah rasulullah sampaikan kepada para sahabat, dan alhamdulillah bisa sampai kepada kita lewat hadits ini.
Sesungguhnya tanpa sadar dan tidak terasa kita selalu melakukan sedekah ketika membaca tahmid, takbir, tahlil, amal maruf nahi anil mungkar, disetiap kita merasakan malu ternyata itu sudah merupakan sedekah, hanya saja tidak terasa dan karena tidak tahunya akan pengetahuan ini, dengan membaca hadits ini tentunya kita sekarang dapat mengetahui bahwa hampir disetiap perbuatan baik yang kita lakukan merupakan sedekah. Namun untuk lebih jelasnya tentang pembahasan hadits arbain ke 25 ini mari kita baca bersama-sama haditnya dibawah ini, akan tetapi alangkah baiknya jika teman-teman berkenan silahkan baca terlebih dahulu hadits arbain ke 24 sebelunya yang menjelaskan larangan berbuat dzalim, untuk hadits arbain ke 25 berikut di bawah ini. HADITS ARBAIN KE 25 LATINNYA: AN ABII DZARRIR RODHIALLAAHU ANHU AYDHON ANNA UNAA SAM MIN ASH HABI ROSUULILLAAHI SHALALAHU ALAIHI WASALAM QOOLUU LINNABIYYI SHALALAHU ALAIHI WASALAM YAAROSUULALLAAHI DZAHABA AHLUDDUTSUU RIBIL UJUURIYUSHOLLUUNA KAMAA NUSHOLLII WAYASHUUMUUNA KAMAA NASHUUMU WAYATASHODDA QUU NABIFUDHUULI AMWAALIHIM QOOLA AWALAISA QOD JA'ALALLAAHU LAKUM MAATASHODDAQUU NA INNABIKULLI TASBIIHATING SHODAQOTAW WAKULLI TAKBIIROTING SHODAQOTAW WAKULLI TAHMIIDATING SHODAQOTAW WAKULITAHLIILATING SHODAQOTAW WA A'RIB BILMA'RUUFI SHODAQOTANW WANAHYIN 'AM MUNGKARISH SHODAQOTAW WAFII BUDH'I AHADIKUM SHODAQOTANG QOOLUU YAAROSUULALLAAHI AYA TII AHADUNAA SYAH WATAHU WAYAKUUNULAHU FIIHAA AJRUNG QOOLA ARO AITUM LAU WADHO'AHAAFIIHAROOMING KAANA 'ALAIHI WIZRUNG FAKADZAALIKA IDZAA WADHO'AHAA FIILHALALI KAANALAHU AJRUN ROWAAHU MUSLIM. ARTINYA: Dari abu dzar Radhialahu Anhu sesungguhnya orng-orang dari sahabat rasuullah shalalahu alaihi wasalam berkata kepada nabi shalalahu alaihi wasalam : Wahai rasulullah orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala yang banyak mereka shalat sebagai mana kami shalat, dan mereka berpuasa sebagai mana kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka, nabi besabda: bukankah Allah telah menjadikan jalan bagi kalian untuk bersedekah? Sesungguhnya setiap tasbih merupakan sedekah dan setiap takbir merupakan sedekah, dan setiap tahmid merupakan sedekah, dan setiap tahlil merupakan sedekah, dan setiap amal maruf dan nahi anil mungkar merupakan sedekah, dan setiap kemaluan kalian merupaka sedekah, mereka bertanya wahai rasulullah apakah dikatakan berpahala seandainya seseorang dari kami menyalurkan shahwatnya? Nabi bersabda: bagai mana pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan di jalan yang haram, apakah baginya dosa? Maka demikianlah halnya jika hal tersebut disalurkan di jalan yang halal maka baginya mendapatkan pahala. Yang meriwayatkan hadits di atas yaitu imam muslim. PENJELASAN: Ada seseorang sahabat yang faqir bertanya kepada rasulullah tentang keadaanya yang tidak seperti orang kaya yang selalu dapat mengeluarkan sedekah dengan sebagian hartanya, namun rasulullah berkata lain, bahwa orang faqir juga dapat melakukan sedekah, rasulullah shalalahu alaihi wasalam berkata bahwa disetiap kita membaca tasbih itu sudah merupakan sedekah, jika ada di antara kalian yang menucapkan kata subhannallaah itu juga sudah merupakan sedekah, dan jika kita mengucapkan Allaahuakbar itu juga termasuk kepada sedekah, jika kita mengucapkan Alhamdulillah, lailahaillallaah itu juga sudah merupakan sedekah. Jika kita menyuruh seseorang untuk melakukan amal kebaikan itu juga sudah termasuk kepada sedekah, dan melarang orang-orang yang mau berbuat kemungkaran itu juga sudah termasuk kepada sedekah. Dan barang siapa yang menyalurkan shahwatnya kepada istrinya itu juga sudah termasuk sedekah, ini adalah sedekah yang dapat dilakukan oleh orang faqir sesuai dengan sabdanya rasulullah, maka jika kita tidak sanggup bersedekah dengan harta lakukanlah sesuai apa yang sudah rasulullah sabdakan lewat hadits ini, yang dapat bersedekah tidaklah selalu orang yang punya harta, yang dapat bersedekah bukan hanya orang kaya saja. Sesunggunya banyak sekali orang-orang yang tidak tahu akan adanya hadits ini, maka bagi mereka yang tidak tahu dengan hadits ini mereka tanpa sadar sudah melakukan sedekah disetiap kali mereka membaca apa yang sudah dijelaskan di atas, lalu bagai mana dengan kita yang sudah membaca hadits ini? untuk kita yang sudah tahu maka perbanyaklah membaca apa-apa saja yang sudah dijelaskan di atas dan melakukan perbuatan yang dapat dinilai sebagai sedekah. Silahkan bagikan artikel ini kepada teman, kerabat, keluarga agar mereka juga tahu tentang adanya hadits ini, mugnkin dalam menerangkan hadits arbain ke 25 ini hanya sampai disini, akhir kata saya ucapkan wasalam. Hadits arbain ke 24 menjelaskan tentang larangan berbuat dzalim, Allah ta'ala melarang keras tentang perbuatan dzalim ini, Allah ta'ala telah memberikan petunjuk kepada umat manusia yang dalam kesesatan dengan memberikannya hidayah, maka bagi orang-orang yang merasa dirinya tidak berada pada jalan yang benar, jalannya Allah, mintalah hidayah kepadanya dan niscahya allah akan memberikan hidayahnya kepadamu, karena sudah menjadi janji Allah bahwa akan memberikan hidayah kepada orang-orang yang tersesat dan kepada orang-orang yang meminta hidayah kepadanya.
Kepada teman-teman sebelum masuk ke pembahasan hadits alangkah baik nya jika teman-teman membaca dulu artikel Hadits arbain ke 23 sebelumnya yang membahas tentang bersuci, shalat, sedekah, dan sabar. Nah untuk hadits arbain ke 24 sangat panjang jika teman-teman mau menghafal hadits ini sepertinya akan memakan banyak waktu, tapi jika tekad sudah bulat walaupun haditsnya cukup panjang bukanlah halangan untuk tidak menghafalnya, berikut ini mari kita fahami dan ketahui dulu tentang hadits arbain ke 24 di bawah ini. HADITS ARBAIN KE 24 LATINNYA: AN ABII DZARRIL GHIFAARIYYI RODHIALLAAHU ANHU 'ANINNABIYYI SHALALAHU ALAIHI WASALAM FIIMAA YAR WIIHI 'ADZ DZAWAJALLA ANNAHU QOOLA YAA 'IBAADII INNI HARROMTUDZ DZULMA 'ALAANAFSII WAJA 'ALTUHU BAUNAKUN UHARROMAN FALAA TADZ DZOLAMUU YAA 'IBADII KULLUKUM DHOOLLUN ILLAMAN HADAITUHU FAASTAHIDUU NII AHDIKUM YAA 'IBAADIIKULLUKUM JA I 'UN ILLAAMAN ATH 'AMTUHU FASTATH 'IMUU NII UTH 'IMKUM YAA 'IBAADIIKULLUKUM 'AARIN ILAMAN KASAUTUSAWTUHU FASTAKSUU NII AKSUKUM YAA IBAADII INNAKUM TUKH THI UUNABIILLAILI WANNAHAARI WA ANAA AGHFIRUDZ DZUNUUBA JAMII'AN FASTAGHFIRU NII AGHFIRLAKUM YAA 'IBAADII INNAKUM LANTABLUGHUU DHURRII FATADHURRUU NII WALAN TABLAGHUU NAF'II FATANGFA'UUNIIYAA 'IBAADIILAU ANNA AWWALAKUM WA AAKHIROKUM WAINNASAKUM WAJINNAKUM KAANUU ALAA ATQOO QOLBIROJULIW WAAHIDIM MINGKUM MAA DZAA DADZAALIKA FII MULKII SYAIAN YAA 'IBAADII LAU ANNA AWWALAKUM WA AAKHIIROKUM WA INGSAKUM WAJINNAKUM KAANUU 'ALAA AFJARI QOLBI ROJULIWW WAHIDIM MINGKUM MAA NAQOSHO DZAALIKA MIM ULKII SYAI AY YAA'IBADII LAU ANNA AWWALAKUM WA AAKHIROKUM WA INGSAKUM WAJINNAKUM QOOMUU FII SHO'IIDIN WA HIDING FASA ALUUNII FA A'THOITUKULLA WAAHIDIM MAS ALATAHU MAA NAQOSHO DZAALIKA MIMMAA 'INGDII ILLAKAMAA YANGQUSHULMIKHTATHU ADZA UD KHILALBAHROYAA 'IBADII INNAMAA HIYA A'MALUKUM UHSHIIHAA LAKUM TSUMMA UUFIIKUM IYYAAHAA FAMAW WAJADAKHOIRON FALYAHMADILLAAHA WAMAW WAJADA GHOIRO DZAALIKA FALA YALUU MANNA ILLA NAFSAHU ROWAAHU MUSLIM. ARTINYA: Diriwayatkan dari abu dzarr al-ghifari radiallahu anhu dari Nabi Shalalahu Alaihi Wasalam meriwayatkan dari Rab nya Azza wajalla: Allah berfirman wahai hambaku sesungguhnya aku mengharamkan kedzoliman atas diriku (Dzatku), dan aku telah menetapkan haramnya kedzoliman diantara kalian, maka jangan saling mendzolimi kalian. Wahai hambaku semua kalian dalam kesesatan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya hidayah, maka minta hidayahah kalian kepadaku, niscahya aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku semua kalian kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka minta makanan kalian kepadaku, niscahya aku akan memberikan kalian makanan. Wahai hambaku semua kalian telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepdanya pakaian, maka mintalah pakaian kalian kepadaku, niscahya aku akan memberikan pakaian. Wahai hambaku sesungguhnya kalian telah melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan aku mengampuni semua dosa, maka minta ampun kalian kepadaku, niscahya aku akan memberikan kalian ampunan. Wahai hambaku sesungguhnya tidak ada ke mudharatan yang akan dapat kalian lakukan kepadaku sebagai mana kalian tidak akan dapat memberikan manfaat kepadaku. Wahai hambaku sesungguhnya jika orang pertama dari kalian sampai orang terakhir dari golongan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertaqwa diantara kalian, niscahya hal tersebut tidak akan menambah kerajaanku (kekuasaanku) sedikitpun. Wahai hambaku sesungguhnya jika orang pertama dari kalian sampai orang terakhir dari golongan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan durhaka diantara kalian niscahya hal tersebut tidak akan mengurangi kerajaanku sedikitpun juga. Wahai hambaku sesungguhnya jika orang pertama dari kalian dan orang terakhir dari golongan manusia dan jin semuanya berdiri disebuah bukit mereka minta kepadaku setiap orang yang minta aku penuhi, niscahya hal tersebut tidak akan mengurangi apa yang ada padaku kecuali bagaikan mencelupkan jarum ditengah lautan. Wahai hambaku sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan lalu aku membalasnya, maka siapa yang menemukan kebaikan niscahya bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain kebaikan maka jangan dicela kecuali mencela dirinya. Yang meriwayatkan hadits diatas adalam Imam Muslim. PENJELASAN: 1. Tidak ada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, hanya Allah yang mampu memberikan pertolongan tanpa meminta imbalan sedikitpun dari umat manusia, dan hanya Allah tuhan dari semesta alam yang bisa menyadarkan manusia yang berada pada jalan kesesatan untuk dapat kembali kejalan yang benar. 2. Tidak ada tuhan selain Allah, Allah dapat memberikan ampunan kepada umat manusia yang berbuat kesalahan, maka tidak kah kalian malu dengan kasih sayang yang allah berikan kepada kalian. 3. Allah telah memerintahkan kepada umat manusia untuk meminta petunjuk kepadanya, tak ada petunjuk yang lebih benar kecuali meminta petunjuk kepada Allah Swt. 4. Semua makhluk termasuk manusia sangat bergantung kepada Allah dalam mendapatkan kebaikan dan agar terhindar dari keburukan, baik itu perkara di dunia maupun perkara di akhirat nanti dan ketahuilah sesungguhnya amal perbuatan umat manusia semuanya diperhitungkan dan Allah membalasnya sebagai mana yang telah disebutkan dalam hadits arbain ke 24 di atas. Nah teman-teman mungkin hanya itu yang dapat saya bagikan dalam hadits arbain ke 24 ini, silahkan bagikan hadits arbain ini kepada teman kerabat dan keluarga jika menurut teman-teman hadits ini bermanfaat, janganlupa subscribe juga blog ini agar mendapatkan info terbaru dari kami. Hadits arbain ke 23 memberitahukan sabda rasulullah tentang bersuci, shalat , sedekah, sabar, mengkaji, memahami dan menghafal Al-Quran, periwayat hadits ini tak lain adalah imam muslim dan kemudian hadits ini dirangkum oleh imam nawawi sebagai salah satu hadits shahih dalam kitab nya yang berjudul kitab arbain an nawawi, maka dari itu patutlah kita bersyukur dengan adanya mereka sehingga kita saat ini bisa mempelajari sabda-sabda rasulullah shalalahu alaihi wasalam.
Kalo dipikir lagi berapa lama jarak dari jamannya rasulullah ke jaman kita sekarang ini, sangat jauh sekali, mengingat bagai mana para imam ini membukukan hadits-hadits di saat tidak adanya teknologi canggih seperti sekarang ini, tapi mereka tetap melakukannya agar hadits-hadits ini bisa tersampaikan kepada kita melalui tulisan. Kepada teman-teman jangan lupa baca juga artikel sebelumnya ya yang membahas tentang bagaimana jalan untuk masuk surganya allah di hadits arbain yang ke 22, nah berikut ini adalah hadits arbain ke 23, mari kita simak haditsnya bersama-sama dibawah ini. HADITS ARBAIN KE 23 LATINNYA: AN ABII MAALIKIL HAARITSIBNI 'AASHIMIL ASY 'ARIYYI RODHIALLAAHU ANHU QOOLA QOOLA ROSUULILLAAHI SHALALAHUALAIHI WASALAM: THOHUURU SYUTHRUL IIMAANI WALHAMDULILLAAHI TAMLA ULMIIZAANA WASUBHAANALLAAHU WAL HAMDULILLAAHI TAMLA NI AAUTAM LAUMAA BAINAS SAMAA I WAL ARDHI WASH SHOLATUNUURUN WASH SHODAQOTUBURHAANUW WASH SHOBRU DHIYAA UW WALQUR ANU HUJJAITUL LAKA AW 'ALAIKA KULLUNNAASI YAGHDUW FABAA I 'UN NAFSAHU FAMU'TIQUHAA AW MUUBIQUHAA ROWAAHU MUSLIM. ARTINYA: Diriwayatkan dari abu malik haris bin asim al as'ari Radhialaahu anhu dia berkata rasulullah Shalalahu Alaihi Wasalam dia bersabda: bersuci itu sebagian dari iman dan lafadz Alhamdulillah itu akan memenuhi timbangan, dan lafadz subhananllaah beserta Alhamdulillah itu akan memenuhi antar langit dan bumi, shalat itu adalah cahaya, dan shodakoh itu adalah bukti, dan sabar itu adalah terang, dan Quran dapat menjadi saksi yang akan meringankanmu atau yang akan memberatkanmu semua manusia berangkat menjual dirinya maka ada yang membebaskan dirinya (dari kehinaan dan siksaan), atau ada juga yang menghancurkan dirinya. Yang meriwayatkan hadits di atas adalah imam muslim. PENJELASAN: Bersuci itu sebagian dari iman, ada banyak sekali tentang definisi bersuci ini, bisa bersuci dengan cara berwudhu atau menyucikan diri dengan cara menjauhi seluruh larangan Allah, menjauhi hal-hal perbuatan dosa, maksiat dan yang lainnya yang menyebabkan kotornya diri karena melakukan hal-hal tersebut. Lafadz alhamdulillah itu akan memenuhi timbangan, disaat kita dihisab dari amal perbuatan kita di yaumil akhir nanti, insya allah jika orang yang suka membaca bacaan Alhamdulilah timbangan amalnya akan diberatkan oleh lafadz alhamdulillah ini, maka sering-seringlah membacanya, disaat kita selesai melakukan sesuatu, baca Allahmdulillah, selesai makan, baca Alhamdulillah, selesai minum baca Alhamdulillah, bersyukur karena telah mencapai pencapaian yang di inginkan baca ALhamdulillah. Lafadz subhanallah beserta Alhamdulillah akan memenuhi langit dan bumi, sering-seringlah membaca kedua kalimat tersebut, bertasbih dan bertahmid memang sudah seharusnya kita lakukan sebagai makhluk ciptaan Allah Swt. Shalat itu adalah cahaya, melaksanakan shalat sebagai mana mestinya, jangan biarkan hati dan fikiran dipenuhi dengan kegelapan, terangilah hati dan fikiran kalian oleh cahaya, dengan melakukan shalat maka fikiran dan hati kalian akan diterangi oleh cahaya, begitupula dengan fisik tubuh kita terutama wajah akan penuh dengan cahaya, dan cahaya inipula yang akan menyinari kita di akhirat nanti. Sedekah itu adalah bukti dari keimanannya seseorang, tidak peduli dia orang kaya atau orang miskin, menyedekahkan sebagaian harta kita untuk membantu orang yang lebih membutuhkan sudah semestinya kita lakukan.. Sabar itu adalah terang, Allah bersama dengan orang yang sabar, maka sejatinya kita harus menerapkan sifat sabar dalam diri kita, dalam hal apapun itu, selalu sabarlah dalam menghadapinya, maka disaat kita selalu bersabar, jalan terang akan menerangi kita disaat kita sedang kesulitan. Al-Quran bisa menjadi saksi yang akan meringankan kita di akhirat nanti, namun bsa juga al-quran ini akan memberatkanmu di akhirat nanti, Al-Quran akan meringankan kita jika kita mengkaji, memahami dan merenungkan Al-Quran, membenarkan Al-Quran, Menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya, namun apabila kita bertolak belakang dengan perkara di atas maka Al-Quran akan menuntut kita di hari kiamah nanti, Naudzubillahimindzalik Kepada teman-teman mungkin hanya itu saja yang dapat saya sampaikan dalam penjelasan hadits arbain ke 23 ini, silahkan bagikan artikel ini jika bermanfaat, janganlupa subscribe juga blog ini, kolom subcribe ada di bawah artikel ini, sampai jumpa di artikel selanjutya. Hadits arbain ke 22 menjelaskan jalan untuk dapat memasuki surganya Allah, pada suatu waktu ada seorang laki-laki yang bertanya kepada rasulullah shalalahu alaihi wasalam tentang apa yang dia lakukan, apakah dirinya dapat memasuk surga, dalam hadits rasulullah menjawab "Ya" nah apa saja sih hal perbuatan yang dapat membawa kita masuk surga tersebut, perbuatan tersebut ada di penjelasan hadits dibawah ini.
Sebelum itu silahkan bacajuga artike sebelumnya yang membahas tentang hadits arbain ke 21, isi dari pembahasan hadits arbain ke 21 adalah tentang beriman kepada Allah dan ber istiqomahlah, nah kembali lagi ke pembahasan utama hadits arbain ke 22, untuk lebih jelasnya berikut haditsnya. HADITS ARBAIN KE 22 LATINNYA: AN ABII ABDILLAHI JAABIRIBNI ABDILLAHIL ANGSOORIY YI RODHIALLAHU ANHU ANHUMAA ANNA ROJULANGSA ALALLAAHU SHALALAHU ALAIHI WASALAM FAQOOLA ARO AITA IDZAA SHOLAITUL MAKTUUBAA TI WASHUMTU ROMADHOO NA WA AHLALTUL HALA LAWAHAROMTUL HAROOMA WALAM AZID 'ALAA DZAALIKA SYAIAN AD KHULUL JANNATA QOOLA NA 'AM, ROWAAHU MUSLIM WAMA' NAA HARROMTUL HAROOMAJ TANABTUHU WAMA'NAA AHLALTUL HALALTUL HALALA FA 'ALTUHU MU'TAQIDAN HILLAH. ARTINYA: Diriwayatkan dari abu abdullah jabir bin abdullah al ansori radhiallahu anhuma sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shalalahu Aaihi Wasalam dia berkata: Bagaimana pendapatmu jika saya melaksanakan shalat fardhu dan puasa dibulan ramadhan dan menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambah sedikitpun, apakah saya akan masuk surga? Beliau bersabda: Ya. Yang meriwayatkan hadits diatas adalah Imam Muslim. Yang dimaksud mengharamkan yang haram yaitu menjauhinya, dan yang dimaksud menghaalkan yang halal yaitu melaksanakannya dengan meyakini halalnya. PENJELASAN: Melasksanakan shalat fardhu dan berpuasa di bulan ramadhan, ini adalah perbuatan yang memang sudah diwajibkan, perbuatan ini juga termasuk kepada rukun islam yang lima, jadi ketika kita melaksanakan ibada shalat dan ibadah berpuasa tentu kita sudah melakukan kedua dari rukun islam itu sendiri, maka dari itu perbuatan ini adalah perbuatan yang dapat membawa kita memasuki syurga. Mengharamkan yang haram, sebagai seorang muslim kita tidak diperbolehkan mengubah-ngubah hukum yang sudah ditetapkan, jika sesutu itu sudah dicap haram maka tidak ada toleransi dalam islam, sesuatu yang sudah diharamkan akan tetap haram, dan tidak ada satupun yang dapat mengubahnya, kita sebagai orang islam diperintahkan untuk menjauhi hal-hal yang haram trersebut. Begitupula sebaliknya, menghalalkan yang halal, tidak ada penambahan sedikitpun dalam masalah halal haram ini, sebagai seorang muslim kita hanya tinggal mematuhi perkara-perkara yang telah ditetapkan, tidak menambah-nambah dan juga tidak menguranginya. PELAJARAN: Dalam hadits ini kita dapat belajar bagai mana seorang sahabat bersungguh-sungguh untuk mengetahui dan mendapatkan ilmu dari rasulullah shalalahu alaihi wasalam agar mereka tidak berbelok ke arah jalan yang salah, begitu banyak hal yang ditanyakan kepada rasulullah ketika beliau belum wafat, dan Alhamdulillah hal tersebut tersampaikan kepada kita saat ini, sudah berapa ratus abad perbedaan dijaman sekarang dengan jaman rasulullah, namun Alhamdulillah kita masih dapat mempelajarinya. Rahmat yang paling besar yang diturunkan Allah adalah diturunkannya Nabi Muhammad Shalalahu Alaihi Wasalam, dengan diturunkannya Rasulullah ke bumi tak lain adalah untuk menyelamatkan mereka yang berada pada jalan kesesatan untuk kembali kejalan yang benar. Nah teman-teman mungkin hanya itu yang bisa saya bagikan dalam kesempatan kali ini, jika masih ada yang kurang jelas silahkan untuk ditanyakan dengan cara mengirimkan email, email sudah disediakan di menu contact. Hadits arbain ke 21 menjelaskan tentang sabda rasulullah ketika ada seseorang yang bertanya kepada beliau tentang sesuatu yang tidak orang yang bertanya itu tanyakan selain kepada rasulullah, untuk pembahasan hadits kali ini tidaklah terlalu panjang, haditsnya sedikit tetapi mempunyai makna yang sangat besar.
Nah yang meriwayatkan hadits ini adalah imam muslim, perlu diketahui seluruh hadits yang ada di pembahasan hadits arbain ini adalah hadits-hadits yang shahih yang telah imam nawawi rangkum dalam kitab arbain ini, semoga dengan adanya hadits-hadits ini kita dapat mempraktekan semua isi kandungan yang ada didalamnya, dan bila perlu menghafalnya, karena ada juga hadits yang mengatakan jika ada orang yang menghafal 40 hadits maka dia ketika mati nanti akan digolongkan dengan golongan para ulama, ahli Fiqh. Dan juga karena hadits arbain ini adalah hadits shahih, jika teman-teman mau menghafal ke 40 hadits yang sudah rasulullah sabdakan, mungkin ke 40 hadits arbain ini adalah hadits yang paling tepat untuk dihafal, selain shahih juga haditsnya tidak terlalu panjang, memang ada juga sih yang panjang, tapi dibandingkan dengan hadits yang lain hadits ini adalah hadits yang paling cocok. Kepada teman-teman jika berkenan silahkan baca artikel hadits arbain yang lainnya ya, insya allah akan menambah wawasan kepada orang-orang yang membacanya. HADITS ARBAIN KE 21 LATINNYA: AN ABII AMRIN WAQIILA ABII AMROTA SUFYAANAB NI ABDILLAAHI RODHIALLAAHU ANHU QOOLA QULTU YAAROSUULALLAAHI QUL LII FIL ISLAAMI QOWLAN LA AS ALU ANHU AHADAN GHOIROKA. QOOLA QUL MANGTU BILLAAHI SUMMAS TAQIM ARTINYA: Diriwayatkan dari abu amr ada juga yang mengatakan abu amrah supyan bin abdullah radiallahu anhu dia berkata: wahai rasulullah ajari aku tentang islam suatu ucapan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu yarasulullah. beliau bersabda: katakanlah aku beriman kepada Allah kemudian berpegang teguhlah dirimu (istiqomah). Yang meriwayatkan hadits di atas yaitu imam muslim. PENJELASAN: Katakanlah aku beriman kepada Allah, beriman kepada Allah adalah hal yang harus pertama kali dilakukan dari keta'atan-keta'atan yang lainnya, dengan beriman kepada Allah maka tidak akan ada ke khawatiran baginya. Berpegang teguh (IstiQomah), Dalam islam istiqomah adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan, hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu yang ilmu agamaya sudah hebat, makanya ganjaran yang diberikan pada orang yang bisa istiqomah itu sangat besar, jika seseorang melanggar sedikit saja apa-apa yang sudah ditetapkan maka dia tidaklah istiqomah, seperti contohnya: menunda-nunda shalat sampai akhir waktu, dan melanggar atau bahkan tidak melakukan sesuatu yang telah diperintahkan, maka dia tidak istiqomah. Nah bagai mana dengan diri kita? apakan dirikita sudah istiqomah? jika sudah maka patutlah bersyukur kepada Allah, jika belum maka berusahalah sebaik mungkin. CARA AGAR BISA ISTIQOMAH Berkumpul lah dengan orang-orang yang sholeh, disana diri kalian akan dipacu untuk bersaing dalah hal positif, berlomba-lomba mencari kebaikan, hindari orang-orang yang akan membawa keburukan bagi kita. Hadirilah pengajian-pengajian yang ada, sesungguhnya itu adalah sumber ilmu yang akan kalian dapatkan dari para ulama-ulama untuk memperkokoh islam dalam diri kita sehingga kita bisa beristiqomah. Berdoa kepada Allah agar kita bisa istiqomah dalam beribadah, dalam hal apapun yang bersangkutan dengan islam, sehingga kita bisa melakukan keta'atan keta'atan yang telah ditetapkan. Nah mungkin hanya itu saja yang dapat saya jelaskan dalam hadits arbain ke 21 ini, semoga dapat dipelajari dengan baik oleh teman-teman, silahkan bagikan artikel ini kepada teman, kerabat, keluarga dan yang lainnya jika menurut teman-teman artikel tentang pembahasan hadits arbain ini bermanfaat, jangan lupa subscribe juga blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami. Hadits arbain ke 20 menerangkan tentang pentingnya rasa malu pada diri manusia, untuk rasa malu ini tentu ada dua macam, yang pertama malu karena Allah, dan yang kedua malu karena orang-orang yang ada disekitar, petingnya malu karena Allah, karena Allah dapat melihat semua perbuatan apa yang kita lakukan maka sangat pentingnya rasa malu dalam perkara ini. malu karena sesama manusia, ini juga sangat penting agar ketika berkumpul dalam riuhnya persaudaraan, sahabat, dan lainnya yang bersangkutan dengan orang lain kita tidak melakukan hal yang tidak pantas.
Namun bisa saja dalam keadaan tertentu kita harus menyampingkan dulu rasa malu ini dan mendorong rasa percaya diri agar hal yang akan kita lakukan dapat terlaksana, misalnya dalam rangka menjadi moderator, berpidato, berbicara di hadapan orang banyak, dan yang lainnya yang membuat kita terasa malu, maka disini kita harus memaksakan diri untuk bisa melakukannya, tetapi bukan berarti rasa malu itu tidak ada, rasa malu itu tetap ada namun kita harus bisa mengatasinya. Oh iya jangan lupa baca juga hadits arbain yang lainnya yang telah kami publishkan di blog ini, jumlah dari hadits arbain ini keseluruhannya terdapat 40 hadits shahih yang pembahasanya sangat penting sekali bagi kita, nah berikut ini adalah hadits arbain ke 20. HADITS ARBAIN KE 20 LATINNYA: AN ABII MAS'UDIN UQBATABNI AMRIW WAL ANGSHOORIY YILBAD RIYYI RODHIALLAHU ANHU QOOLA QOOLA ROSUULAL LAAHI SHALALAHU ALAIHI WASALAM, INNA MIMMAA AD ROKANNAA SUMINGKALA MINNUBUW WATIL UULAA IDZALAM TASTAHI FAASHONA' MAASYI TA ROWAAHULBUKHOORIY. ARTINYA: Diriwayatkan dari abu mas’ud ukbah bin amr wal anshori albadri radiallahuanhu, dia berkata rasulullah saw bersabda: sesungguhnya ungkapan yang telah dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu ialah: jika kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kau suka. Hadits Riwayat diatas diterangkan oleh imam bukhari. PENJELASAN: Malu adalah hal yang telah diturunkan sejak jaman dulu oleh nabi-nabi terdahulu sampai saat ini, dengan kita memilikinya rasa malu ini insya allah hidup kita akan menjadi lebih baik, dan kita juga harus bisa menjaga rasa malu ini agar tetap ada, dan kemudian kita dapat mewariskannya kepada generasi selanjutnya, karena dengan adanya rasa malu kita dapat mendidik akhlak kita supaya menjadi manusia yang ber akhlak baik. Sesungguhnya rasa malu itu juga dapat membuat orang lebih banyak melakukan kebaikan daripada melakukan keburukan, karena dengan adanya rasa malu ini, ketika ada seseorang yang berjanji akan melakukan sesuatu dan dia pasti akan menepatinya karena jika dia tidak menepatinya tentu dia akan menanggung malu atas janjinya tersebut, maka rasa malu itu benar-benar sangat penting untuk akhlak manusia. Malu akan hal berbuat baik, ini lain lagi ceritanya, jika kita malu untuk berbuat baik maka sesungguhnya rasa malu seperti ini harus dihilangkan, rasa malu yang seperti ini adalah termasuk kepada perbuatan yang tercela, maka dari itu kita harus bisa memposisikan rasa malu di waktu dan perbuatan yang tepat. Malu adalah sebagian dari iman, seperti sabda Rasulullah Shalalahu Alaihi Wasalam dalam Hr Muslim ARTINYA: Malu adalah sebagian dari iman. Dalam keterangan hadits muslim di atas menyebutkan bahwa memiliki rasa malu itu adalah sebagian dari iman, maka dari itu kita permu memelihara rasa malu dalam diri kita ini, selain ini adalah warisan dari para nabi, ini juga bisa dipakai untuk melatih akhlak. Dan dalam hadits lain yaitu dalam HR Abu daud Rasulullah shalalau alaihi wasalam bersabda ARTINYA: Sesungguhnya Allah itu maha pemalu dan maha menutupi Allah cinta kepada sifat malu dan tertutup dan jika salahsatu dari kalian mandi maka hendaklah menutup diri. Dalam hadits abu daud ini menyampaikan pesan kepada kita jika kita hendak mandi janganlah mandi di keramaian, disungai yang banyak orang ataupun di tempat lainnya yang dapat terlihat oleh orang lain, jika memang tempat pemandiannya disungai carilah tempat yang tertutup untuk kita mandi, atau buat tempat dan tutupi tempat itu. Mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan dalam artikel kali ini, silahkan bagikan artikel ini jika menurut teman-teman artikel ini bermanfaat, bagikan kepada teman, kerabat, keluarga melalui media sosial, pesan dan yang lainnya, subscribe juga blog ini agar dapat menerima pembaruan dari kami, kolom subscribe ada di bawah artikel ini. Hadits arbain ke 19 menerangkan tentang menjaga Allah dan memahami takdir yang telah di tetapkan, menjaga Allah bukan seperti kita menjaga orang atau sebagainya, yang diterangkan disini dari kata menjaga Allah adalah menjaga hak-haknya, menjaga perintah, menjaga dari larangan dan batasan yang telah ditetapkan, lalu memahami takdir yang telah allah takdirkan kepada kita, nah sebelum masuk ke pembahasan jika berkenan silahkan teman-teman untuk membaca artikel yang sebelumnya tentang hadits arbain ke 18 yang menerangkan tentang kebaikan dapat menghapus keburukan.
Dalam hadits arbain ke 19 ini diriwayatkan oleh imam tirmizi dan beliau berkata bahwa hadits ini adalah hadits shahih, namun bukan saja tirmidzi yang meriwayatkan hadits ini, adapula sumber periwayat yang lain yang meriwayatkan riwayat yang hampir sama, nah untuk lebih jelaskan silahkan baca artikel hadits arbain ke 19 dibawah ini. HADITS ARBAIN KE 19 ARTINYA: Diriwayatkan Dari abul abas abdilah bin abas radiallahu anhuma dia bekata dalam suatu hari saya ada di belakang Rasulullah dia bersabda: Wahai Ananda saya akan memberikan pelajaran kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah niscahya Allah akan menjagamu, Jagalah Allah niscahya Allah akan selalu ada dihadapanmu. Jika engkau memohon, memohonlah kepada Allah, dan jika kamu minta pertolongan maka minta tolonglah kepada Allah, ketahuilah sesungguhnya suatu umat bila berkumpul mereka untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, maka mereka tidak akan bisa memberi manfaat sedikitpun kepadamu kecuali atas sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah kepadamu, dan kalau berkumpul mereka mau mencelakaimu atas sesuatu niscahya mereka tidak akan bisa mencelakaimu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan kepadamu, telah diangkat pena dan telah kering lembaran, Yang meriwayatkan hadits di atas yaitu imam tirmidzi dan beliau berkata haditsnya hadits hasan shahih. Dan dalam riwayat yang lain Jagalah Allah niscahya Allah akan berada dihadapanmu, kenalilah Allah di waktu senggang maka Allah akan mengenalimu diwaktu susah. Ketahuilah sesungguhnya apa yang tidak ditakdirkan atasmu niscahya tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu itulah yang ditakdirkan kepadamu.Ketahuilah sesungguhnya kemenangan beserta kesabaran dan sesungguhnya kesenangan itu beserta kesusahan. Dan sesungguhnya kesulitan itu beserta dengan kemudahan. PENJELASAN: Jagalah Allah niscahya allah akan menjagamu, sebelumnya saya sudah menyinggung kata menjaga Allah di atas, tapi akan saya singgung kembali disini agar lebih jelas, yang dimasksud menjaga Allah bukan seperti kita menjaga orang lain ataupun menjaga harta dan benda, yang dimaksud menjaga Allah disini adalah menjaga hak-haknya, menjaga perintahnya, menjaga larangannya, dan menjaga batasannya, nah lantas apa yang dimaksud dari menjaga hak hak dan yang lainnya tersebut? yang dimaksud dari menjaga hak-haknya adalah menjaga shalat kita, menjaga kesucian dikala kita telah bersuci (Wudhu), menjaga diri kita dari penglihatan yang haram, menjaga diri dari menjaga pendengaran, menjaga lisan kita agar tidak ada kata yang menyakiti orang lain, menjaga pola makan dari makanan yang haram, dan yang lainnya. Nah jika kita sudah menjaga hak-hak dan batasan seperti yang sudah dijelaskan di atas niscahya Allah akan menjaga kita, ini sebagai bentuk balasan kepada kita dari Allah Swt, Allah akan menjaga kita dari urusan dunia, dari kejahatan yang mungkin akan menimpa kita, jika kiata menjaga hak-hak dan batasan Allah diwaktu sehat, muda, dan kuat, maka Allah akan menjaga kita diwaktu kita lemah. Wahai teman-teman janganlah kita sekali-kali menduakan Allah, jika kita membutuhkan pertolongan janganlah sekali-kali meminta kepada selain Allah, mintalah pertolongan dan memohon kepada Allah swt. Dalam riwayat lain kenalilah Allah diwaktu senggang maka Allah akan mengenalimu diwaktu susah, bagai mana cara kita mengenali allah diwaktu senggang? caranya selalu ingat kepada Allah adalah dengan berdzikir, dzikirlah diwaktu senggang dan ingatlah Allah selalu dalam hati, dengan begitu allah akan mengingat kita diwaktu kita susah, insya Allah. Pahamilah takdir yang telah Allah berikan kepada kita dengan sunguh-sungguh, sesungguhnya takdir adalah hal yang telah ditetapkan kepadamu, baik itu dari hal yang baik maupun hal yang buruk, namun jika kita mendapatkan takdir yang baik maka bersyukurlah kita kepada Allah, namun jika kita mendapatkan takdir yang buruk maka teruslah berdoa, jika iktiar sudah di akhir jalan untuk bisa terhindar dari takdir yang buruk maka berdoalah terus dan biarkan takdir dan doa bertarung dilangit, syukuri hasilnya. Nah teman-teman mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan dalam pembahasan kali inisilahkan bagikan artikel ini jika menurut teman-teman bermanfaat, bagikan kepada teman, kerabat, keluarga, dan saudara sepupu, subscribe juga ya blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami. Hadits arbain ke 18 adalah hadits yang menjelaskan tentang sabda rasulullah yang mengajak umatnya untuk bertaqwa kepada Allah Swt ketika mereka berada dimanapun, dengan cara mengerjakan seluruh perintahnya dan menjauhi seluruh larangannya, kata yang singkat namun padat, ini adalah undang-undang yang telah Allah buat sebagai syarat untuk umat manusia jikalau mau memasuki surganya Allah, hanya terdapat beberapa kata saja bukan.
Akan tetapi dalam kata mengerjakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya itu didalamnya terdapat furuq (Cabang), jika dijelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh allah terbagi dan terbagi hingga menjadikan hukum yang sangat ketat dan sangat jelas, hukum kepada sesuatu yang telah dihalalkan dan diharamkan tidaklah sedikit, semuanya sudah di atur oleh Allah Swt. Sebenarnya dalam hukum ini Allah memberitahukan kepada kita bahwa hal-hal yang telah diharamkan adalah sesuatu yang akan berdampak tidak baik jika kita lakukan, begitu pula sebaliknya terhadap hal yang sudah dihalalkan, dibolehkan, jika kita melakukannya tentu akan ada manfaatnya, dan segala ketentuan yang telah Allah perintahkan kepada umat manusia, jika kita melakukan semua itu dan menurutinya tentu kita akan mendapatkan balasan syurga yang telah Allah janjikan. HADITS ARBAIN KE 18 LATINNYA: AN ABII DZARRIJ JUNDUBIBNI JUNAADATA WAABII ABDIRROHMAANI MU'AADZIBNI JABALIR RODHIALLAAHU ANHUMAA ARROSUULILLAAHI SHALALAHU ALAIHI WASALAM QOOLAT TAQILLAAHA HAITSUMAA KUNGTA WA ATBI'IS SAYYIATAL HASANATA TAMHUHAA WAKHOOLIQINNAA SA BIKHULUQIN HASAN, ROWAAHUT TIRMIDZIYYU WAQOOLA HADIITSU HASANUW WAFIIBA'DHINNUSAKHI HASANUSH SHOHIIH. ARTINYA: Diriwayatkan dari abu dzalim jundub bin junadahdan abu abdirahman muadz bin jabal Radiallahu anhuma, dari Rasulullah Saw bersabda: bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada dan iringilah keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan budi perkerti yang baik. Yang meriwayatkan hadits di atas adalah imam tirmidzi dan dia berkata haditsnya hadits hasan dan dalam setengah cetakan yaitu hadits hasan shahih. PENJELASAN: Bertaqwalah kepada Allah dengan cara menjauhi segala larangannya dan mengerjakan segala perintahnya dimanapun kita berada, kita jangan berfikir jikalau kita berada di tempat yang jauh dan tidak ada seorangpun yang melihat lantas kita berbuat hal yang telah dilarang oleh agama islam, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah maha melihat, maka janganlah sekali-kali kita berbuat hal yang seperti itu. Iringilah keburukan dengan kebaikan, jika kita melakukan sebuah keburukan yang tidak disengaja maka iringilah dengan perbuatan baik yang dapat menghapusnya, karena sesungguhnya kebaikan itu dapat menhapus keburukan. Pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang baik, bergaul dengan sesama teman dan orang lain dengan sopan dan santun akan membawa kebaikan pula kepada diri kita, dan juga tak sedikit dengan bergaul dan mempunyai banyak teman yang baik kita akan dengan sangat mudah untuk mendapatkan informasi, contohnya dalam hal pekerjaan, kita akan mudah mendapatkan pekerjaan karena kita telah mendapatkan informasi dari teman bahwa disana ada lowongan kerja, sehingga kita dapat sukses dalam waktu yang sangat muda. Nah teman-teman untuk penjelasan artikel hadits arbain ke 18 ini mungkin saya cukupkan sampai disini, mohon maaf jika ada salah kata, jangan lupa baca juga artikel sebelumnya tentang hadits arbain ke 17 yang membahas tentang berbuat baik dalam segala urusan, silahkan bagikan artikel ini jika menurut teman-teman hadits ini bermanfaat, jangan lupa subscribe juga blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami. Assalamualaikum salam saya kepada pengunjung kajian muslim, pembahasan hadits arbain kali ini sudah sampai ke pembahasan hadits arbain ke 17. hadits arbain ke 17 ini membahas tentang berbuat baik dalam segala urusan, maka beruntunglah kita dilahirkan sebagai orang yang menganut agama islam dari sejak lahir, karena dalam agama ini kita semua di didik untuk berbuat baik dalam hal apapun.
Berbuat baik akan segala sesuatu adalah salahsatu hal yang di utamakan dalam islam, karena dapat berdampak baik juga dalam kehidupan bermasyarakat, tidak sampai disitu saja, berbuat baik pada saat mau menyembelih hewan juga telah di atur dalam agama islam seperti yang diterangkan dalam hadits arbain ke 17 ini, namun sebelum masuk ke pembahasan hadits jangan lupa baca juga artikel sebelumnya yang membahas tentang hadits arbain ke 16, nah berikut ini adalah pembahasan hadits ke 17. LATINNYA: AN ABII YA'LAA SYADDAADIBNI AWSIN RADHIALLAAHU ANHU 'AR ROSUULILAAHI SHALALAHU ALAIHI WASALAM QOOLA INNALLAAHA KATABAL IHSAANA 'ALAAKULLI SYAI INGFAIDZAA QOTALTUM FA AHSINUL QITLATA WAINDZAA DZA BAHTUM FA AH SINUDZ DZIB JATAWAL YUHIDDA AHADUKUM SYAFROTAHU WALYURIH DZABIIHATAHU, ROWAAHUMUSLIM ARTINYA: Diriwayatkan dari abu ya’la sadad bin aos radiallahu anhu dari Rasulullah Saw bersabda: sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan atas segala sesuatu, jika kalian membunuh maka hendaklah berlaku baik dengan hal tersebut, dan jika kalian menyembelih maka hendaklah berlaku baik dengan hal tersebut, dan harus menajamkan pisaunya, dan harus menyenangkan hewan yang akan disembelih. Yang meriwayatkan hadits di atas yaitu imam muslim. PENJELASAN: Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan atas segala sesuatu, apapun itu terutama dalam isi pembahasan tentang hadits ini yang membahas berbuat baik atas segala sesuatu. jika kalian membunuh maka hendaklah berlaku baik dengan hal tersebut, yang dimaksud disini adalah membunuh ketika hendak menghakimi atau mengeksekusi orang dalam hukum Qishash, hukuman yang telah dijatuhkan kepada seorang pembunuh dalam islam, maka janganlah berbuat jahat kepada mereka ketika mereka hendak akan di eksekusi. Jika kalian menyembelih maka hendaklah berlaku baik dengan hal tersebut, ini adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan dimana kita akan menyembelih hewan untuk dijadikan konsumsi baik itu untuk diri sendiri maupun untuk dikonsumsi khalayak ramai (keluarga/tetangga), ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyenangkannya ketika kita akan menyembelih hewan diantaranya adalah: Tajamkan pisau yang akan digunakan untuk menyembelih hewan tersebut, agar ketika kita menyembelih leher hewan tersebut nanti pisaunya tidak tumpul, asahlah pisaunya sampai tajam, dengan begitu si hewan tidak akan terlalu merasakan sakit yang berkepanjangan, coba bayangkan jika pisau yang digunakan itu tumpul, mungkin akan membutuhkan waktu yang agak lama untuk dapat menyembelih leher hewan tersebut, dampak yang akan diterima hewan tersebut tidak lain adalah rasa sakit berkepanjangan. Ketika kita sedang mengasah pisau yang akan digunakan untuk menyembelih hewan, janganlah kalian mengasah pisau didepan hewan yang akan disembelih, karena itu akan menakuti hewan tersebut, prilaku ini bukanlah prilaku baik jika kalian lakukan, walaupun itu hanya sekedar hewan, karena hewan pada hakikatnya juga punya pikiran. Tidak boleh menyembelih hewan di depan hewan lainnya, mempertontonkan hal seperti ini kepada hewan lainnya baik itu dilakukan secara tidak disengaja apalagi disengaja, ini bukanlah prilaku yang baik karena hal seperti ini akan menakuti hewan lainnya. Jika kita hendak menyembelih hewan, maka janganlah kalian membawanya lewat ke tempat pemotongannya, jauhkan hewan-hewan itu dari tempat pemotongan, dan ketika hendak di eksekusi barulah bawa satu persatu. Nah itulah pembahasan tentang hadits arbain ke 17 semoga bermanfaat buat kalian, silahkan bagikan artikel ini jika menurut kalian bermanfaat, janganlupa subscibe juga blog ini ya untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami, form subscribe terdapat dibawah artikel ini, mungkin hanya sampai disini pembahasannya, akhir kata saya ucapkan wasalam. Pada kesempatan kali ini saya akan meneruskan pembahasan tentang hadits arbain yang ke 16, pembahasan tentang hadits arbain ini insya Allah akan saya selesaikan dengan meng update 1/1 di blog ini setiap harinya, namun tak terasa rasanya sekarang sudah memasuki artikel dari hadits arbain yang ke 16 ini, berarti sudah 16 hari pula kami memfokuskan untuk membahas tentang hadits ini, janganlupa juga kepada pengunjung untuk membaca artikel sebelumnya yang membahas tentang hadits arbain yang ke 15, hadits ke 15 membahas tentang akhlak seorang muslim.
Nah untuk hadits arbain ke 16 ini penjelasannya menjelaskan tentang sabda rasulullah kepada orang yang bertanya, rasulullah bersabda jangan marah, namun orang itu kukuh terus bertanya kepada rasulullah dengan pertanyaan yang sama, nah penasarankan seperti apa hadits nya, berikut ini adalah pembahasan tenang hadits arbain ke 16. HADITS ARBAIN KE 16 LATINNYA: AN ABII HURAIRATA RADHIALLAHU ANHU ANNARAJULAN QOOLA LINNABIYYI SHALALAHUALAIHI WASALAM AUSHINII QOOLA LATAGH DHOB FARODDADA MIRAA RAN QOOLA LATAGHDHOB ROWAAHULBUKHARII. ARTINYA: Dari abu hurairah Radhiallahu Anhu, sesungguhnya ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shalalahu Alaihi Wasalam Nasihatilah saya, beliau bersabda: Jangan kau marah, Maka dia mengulangi hal tersebut berkali-kali, Beliau berkata jangan engkau marah. Yang meriwayatkan hadits di atas adalah Imam Bukhari PENJELASAN: Nasihatilah saya, semua orang perlu dengan yang namanya nasihat, karena memang takbisa dipungkiri terkadang kita berjalan di jalan yang salah namun kita sendiri tidak menyadarinya, maka dari itu pentingnya sebuah nasihat dari orang lain, maka hendaklah kita menerima nasihat yang telah orang lain sampaikan kepada kita, hal yang lebih baik mungkin tidakperlu kita menunggu nasihat dari orang lain, lebih bagus jika kita meminta orang lain untuk menasihati kita, seperti isi dari pembicaraan orang yang ada di hadits diatas yang meminta nasihat langsung kepada rasulullah. Jangan engkau marah, rasulullah menjawab pertanyaan orang itu dengan jawaban jangan marah, dan ketika orang itu bertanya kembali rasulullah saw menjawabnya lagi dengan pertanyaan yang sama, mungkin ucapan dari rasulullah ini untuk menguji kesabaran dan memperjelas jawaban dari apa yang ditanyakan orang itu, wallahualam, Kemarahan, sesungguhnya kemarahan adalah suatu sifat yang dapat mendatangkan masalah baru, dampak negatif dan dampak buruk yang akan timbul tidaklah bagus, dampak negatif yang akan kita dapatkan adalah tidak harmonisnya ketika menjalani kehidupan bermasyarakat karena menurut penilaian mereka, masyarakat (Tetangga, sedulur, kerabat) kemarahan adalah sesuatu yang tidak baik, tentu saja menurut orang yang marah juga kemarahan itu tidak baik, tapi terkadang mereka tidak sadar kalau mereka itu sebenarnya sering marah-marah, maka dari itu nasihat itu sangat penting. Dampak buruk yang akan di dapatkan sangatlah tidak bagus, ini berkaitan dengan diri kita, tubuh akan mudah dikendalikan oleh hawa nafsu, ketika hawa nafsu sudah menjalar, disitulah syetan akan masuk kedalam hati kita dan berbisik hal yang tidak baik sehingga tidak terkontrolnya organ tubuh yang lain terutama otak (brain), ketika otak sudah terkuasai maka ini akan berlanjut ke anggota tubuh yang lain seperti tangan yang akan mudah memukul oranglain, kaki yang akan mudah menendang orang, mulut yang akan berkata kasar, tidak teraturnya tempratur tubuh, emosi akan memuncak. Coba pikirkan jika kita marah dengan kondisi seperti itu apakah masyarakat sekitar akan menyukai kita?. tentu saja tidak bukan! maka dari itu sangat pentingnya sebuah nasihat untuk kita, agar kita bisa mengkoreksi diri dan menjadikan diri ini lebih baik lagi menjadi seorang penyabar. Nah teman-teman mungkin dalam update artikel ini hanya itu yang dapat saya sampaikan dalam penjelasan artikel kali ini, silahkan bagikan dan share artikel ini kepada teman dan kerabat dekat, janganlupa subscribe juga blog ini ya supaya bisa mendapatkan update artikel terbaru dari kami. Hadits arbain ke 15 - menerangkan tentang akhlak seorang muslim yang beriman dalam bertutur kata, jika dirinya benar-benar beriman kepada Allah Subhanahuata ala maka berkatalah yang baik atau diam, dalam pembahasan hadits arbain ke 15 ini juga menerangkan tentang memulyakan tentangga dan tamunya.
Hadits arbain ke 15 ini tak lain adalah untuk menunjukan seperti apa adab prilaku kita sebagai seorang muslim yang beriman dengan sungguh-sungguh, menjaga lisan, saat berbicara, penuh dengan sopan santun saat berbicara, dan yang lainnya,nah untuk mengetahui hadits dan penjelasannya berikut dibawah ini sudah kami persiapkan. HADITS ARBAIN KE 15 LATINNYA: AN ABII HURAIRATA RODHIALLAHU ANHU ANNA ROSUULALLAAHI SHALALAHUALAIHI WASALAM. QOOLA MANGKAANAYU MINU BILLAAHI WALYAUMIL AAKHIRI FAL YAQUL KHOIRON AWLIYASH MUTC WAMANGKAANA YU MINU BILLAAHI WAL YAUMIL AKHIRI FAL YUKRIM JAA ROHU WAMANGKANA YU MINU BILLAAHI WAL YAUMIL AKHIRI FAL YUKRIM DHOIFAHU, ROWAAHULBUKHOORIYYU WAMUSLIM ARTINYA: Dari abu hurairah radiallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau diam dan barang siapa yang beriman kepada allah dan hari Akhir maka hendakah memulyakan tetangganya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah memulyakan tamunya, yang meriwayatkan hadits di atas yaitu imam bukhari dan imam muslim. PENJELASAN: Barang siapa yang beriman kepada Allah hendaklah berbicara dengan kata-kata yang baik atau diam, dalam kata ini sopan satun dari seorang muslim yang beriman dengan tingkatan iman yang tinggi tentulah harus bertutur kata yang baik atau lebih memilih untuk diam. Barang siapa yang beriman kepada Allah hendaklah memulyakan tetangganya, dalam kehidupan sosial lihat lah disekeliling kita, ada begitu banyak orang (tetangga), yang dapat kita mulyakan, didunia ini kita tidaklah hidup sendirian, adakalanya kita membutuhkan bantuan mereka untuk melakukan sesuatu yang tidak bisa dikerjakan sendiri, maka dari itu mulyakanlah mereka agar kehidupan kita dalam bermasyarakat dipenuhi dengan kebaikan, rukun dalam bertetangga, dan dapat di andalkan. Barang siapa yang beriman kepada Allah hendaklah memulyakan tamunya, kata ini tak lain menyuruh kita agar memulyakan seorang tamu yang berkunjung kepada kita, siapapun tamunya, jika perlu jamu lah tamu itu dengan makanan dan yang lainnya agar mereka senang dengan apa yang telah kita suguhkan kepada mereka, dengan begitu kita telah melaksanakan apa yang telah disebutkan dalam hadits arbain ke 15 ini. Nah itulah penjelasan tentang hadits arbain ke 15 yang dapat kami sampaikan kepada kalian, semoga penjelasan artikel ini dapat bermanfaat untuk kalian, dan penjelasannya dapat mudah dimengerti, silahkan bagikan artikel ini kepada teman kerabat dan saudara lainnya, agar mereka tahu tentang hadits arbain ke 15 ini, jangan lupa subscribe blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami, oh ia mengenai hadits arbain ini silahkan baca juga hadits arbain yang lainnya, jumlah dari hadits arbain ini seluruhnya terdapat 40 hadits. Hadits arbain ke 14 menjelaskan tentang tidak halanya darah seorang muslim kecuali jika mereka melakukan sebuah perkara yang tidak bolek dilakukan, lantas perkara apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh seorang muslim itu? nah mengenai hal ini akan kita bahas pada penjelasan hadits dibawah ini.
Untuk hadits arbain ke 14 penjelasanya akan sedikit panjang karena akan terkait dengan hadits yang lainnya, hadits yang menerangkan tentang Qisas, hudud, dan murtad, semua haditsnya yang kami ketahui akan kami tuliskan disini agar penjelasannya terjelaskan secara menyeluruh dan dapat dimengerti oleh kalian yang membaca artikel ini, nah berikut ini untuk pembahasan hadits yang utama mari kita mulai dengan hadits arbain ke 14 dibawah ini. HADITS ARBAIN KE 14 LATINNYA: ANIBNI MAS'UUDIR RODHIYALLAAHU 'ANHU QOOLA QOOLA ROSUULULLAAHI SAW LAAYAHILLU DAMUMRI IMMUSLIMIN ILAABI IHDAA TSALATSI ATSYIBUZZAANII WANNAFSU BINNAFSI WATAARIKULIDIYNIHIL MAFARIQ LILJAMAA 'ATI ROWAHULBUKHORIYYI WAMUSLIM. ARTINYA: Dari ibnu Mas'ud Radiallahu Anhu dia berkata Rasulullah Shalalahualaihi Wasalam berkata: Tidak halal darahnya seorang muslim kecuali dengan salahsatu dari tiga perkara: A. Seorang janda yang berzinah (Laki-laki dan perempuan yang sudah merasa menikah). B. Badan diganti dengan badan lagi (Mateni). C. Orang yang meninggalkan Agamanya yang memisahkan diri dari jemaah muslimin. Yang meriwayatkan hadits di atas adalah imam Bukhari dan Imam Muslim. PENJELASAN Hadits arbain ke 14 menjelaskan betapa berharganya seorang islam yang taat, taat kepada hukuk islam yang sudah ditetapkan diantaranya seperti hadits di atas. seorang muslim yang baik selalu saling membatu (bergotong royong), menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan, saling menjaga satu samalain dari bahaya yang mungkin saja akan terjadi, tetapi jika salah satu diantara mereka ada yang melanggar hukum yang telah ditetapkan seperti hadits arbain ke 14 tersebut maka sebagai hukumannya mereka harus di adili dengan hukum yang telah ditetapkan. 1. Seorang janda yang berzinah, dalam hal ini adalah mereka yang sudah merasakan menikah baik itu laki-laki maupun perempuan, hukuman bagi mereka adalah hukum rajam (dilempari dengan batu sampai mati) sebagai mana dengan hadits yang telah disebutkan dibawah ini. LATINNYA: FAQOOLA 'UMARU : INNALLAAHA NA 'ATSA MUHAMMADAN BIL HAQQI WA ANGZALA 'ALAIHIL KITAABA FAKAANA FIIHAA UNGZILA 'ALAIHI AAYATURROJ MI QORO NAA HAAWAWA 'AINAA HAAWA 'AQOLNAA HAAFARO HABAMA ROSUULULLAAHI SHOLLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAMA WAROJAMNAA BA'DAHUFA AKHSYAA INTHOOLABINNAASI ZAMAANUYAQUULA QOO ILUM MAANAJIDURROJMAFII KITAABILLAAHI FAYADHILLUU BITARKI FARIIDHOTIN ANGZALAHALLAAHUWA INNARROJMA HAQQUNG FIIKITAABILLAAHI 'ALAA MANGZANAA INDZAA AHSHONA MINARRIJAALI WANNISAA I IDZAAQOOMATIL BAYYINATU AWKAANAL HABALU AWIL I'TIROOF. ARTINYA: Telah berkata umar khalifah kedua dalam pidatonya dimuka umum, sesungguhnya allah telah mengutus muhammad dengan hak benar dan telah menurunkan kitab kepadanya, maka diantara ayat-ayat yang diturunkan itu ada ayat rajam . kami telah membaca, menjaga, dan menghafalkan ayat itu, Rasulullah Shalalahu Alaihi Wasalam, telah merajam orang berzina, dan kami juga telah menjalankan hukum rajam, saya sesungguhnya amat takut dikemudian hari kalau-kalau orang akan mengatakan, rajam tidak ada dalam kitab Allah, maka dengan itu mereka sesat, meninggalkan kewajiban yang telah diturunkan allah. maka hukum rajam itu benar ada dalam kitab Allah atas orang yang berzina, laki-laki dan perempuan, apabila ia muhsan apabila ada saksi atas perbuatan itu, atau dia hamil, atau dia mengaku. 2. Nyawa diganti dengan nyawa, yang dimaksud dengan perkataan ini adalah membunuh orang yang tidak bersalah, ini adalah perkara yang sangat besar, dan dosanyapun sangat besar, ketika ada orang yang melanggar perbuatan ini maka mereka wajib diberi hukuman Qisas, karena hukumannya disetarakan dengan perbuatannya yang sangat keji tersebut, hukum ini dilakukan taklain untuk menjaga keselamatan dan ketentraman bagi orang lain (umum), Allah yang maha adil telah menetapkan hukuman yang setimpal sebagaimana firmannya dalam surat AN-NISA ayat 93 dan surat AL-BAQOROH ayat 178. SURAT AN-NISA AYAT 93 LATINNYA: WAMAY YAQTUL MU MINAMMUTA'AMMIDAN FAJAZAA UHU JAHANNAMU KHOLIDAN FIIHAA WAGHODHIBALLAAHU 'ALAIHI WALA'ANAHU WA A'ADDALAHU ADZAABAN 'ADZIIMAN. ARTINYA: Dan barang siapa yang menbunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka jahanam, kekal ia didalamnya, dan allah murka kepadanya, dan mengutuknya, serta menyediakan azab yang besar baginya. SURAT AL-BAQOROH AYAT 178 LATINNYA: YAAA AYYUHALLADZIINA AAMANUU KUTIBA 'ALAIKUMUL QISHOOSHU FIL QOTCLAA. ARTINYA: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qisas berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh. 3. Murtad, artinya orang yang keluar dari agama, orang yang memisahkan diri dari jemaah muslimin, dalam kasus ini ada hukum yang sudah mengaturnya, hukum bagi orang murtad ini sudah ditetapkan oleh rasulullah, perintah ini sangat jelas bahwa rasulullah telah menetapkan hukuman ini sebagaimana dia mendapat wahyu dari Allah Swt untuk memateni orang yang telah keluar dari agama islam. Nah itulah penjelasan tentang hadits arbain ke 14 yang dapat kami jelaskan pada halaman ini, semoga teman-teman yang membacanya dapat mengerti dengan apa yang telah kami terangkan, untuk pembahsannya saya cukupkan sampai disini, silahkan bagikan artikel ini kepada teman kerabat, keluarga agar mereka juga tahu tentang hadits arbain ke 14 ini, janganlupa subscribe juga ya blog ini untuk mendapatkan informasi terbaru tentang islam di blog ini. Hadits arbain ke 13 - pada kesempatan kali ini kita masih dalam pembahasan hadits arbain ke 13, dalam hadits ini menjelaskan tentang mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri, sesama muslim tentulah harus saling menyayangi dalam hal agama, karena itu adalah cerminan diri bahwa seakan-akan dia mencintai dirinya sendiri, menjauhkan rasa iri, kesal, dendam, dan buruk sangka adalah salahsatu hal utama agar kita sesama muslim tidak saling bermusuhan.
Dijaman sekarang kita banyak sekali menyaksikan hal-hal yang bertolak belakang dengan keterangan yang ada didalam hadits ini, permusuhan, dendam, iri hati dan masih banyak lagi yang menyebabkan tidak rukunnya suatu kelompok dalam masyarakat, hal seperti ini akan sangat berpengaruh sekali kepada iman, yang namanya iman itu dapat dikatakan mempunyai tingkatan, iman dapat bertambah dan berkurang dalam diri manusia, iman seseorang akan bertambah apabila ketaatannya kepada Allah dan rasulnya sudah ia jalankan namun iman seseorang juga dapat berkurang apabila seseorang tersebut mempunyai sifat-sifat yang sudah kami sebutkan di atas, dalam hal ini tentulah imannya akan berkurang seperti yang dijelaskan dalam hadits di bawah ini HADITS ARBAIN KE 13 LATINNYA: AN ABII HAMZATA ANASIBNI MAALIKIRRODHIYALLAHU ANHU KHOODIMI ROSUULILLAAHI SAW, 'ANINNABIYYI SAW QOOLA LAYU MINU AHADUKUM HATTAA YUHIBALLI A KHIIHIMAA YUHIBBU LINAFSIHII ROWAAHUL BUKHOORIYYU WAMUSLIM. ARTINYA: Dari Abi Hamzah anas Bin Malik Radiallahu Anhu, Pembantu Rasulullah Shalalahualaihi Wasalam dari nabi Saw bersabda: Tidak sempurna Iman seseorang diantara kalian sehingga mencintai saudaranya (Saudara seagama) seperti mencintai dirinya. Yang meriwayatkan hadits di atas adalah Imam Bukhari dan Imam Muslim. PELAJARAN Mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri dalam hal agama, ini sangat diperlukan karena kita sebagai makhluk yang hidup bermasyarakat tidak akan bisa hidup seorang diri, terkadang kita memerlukan bantuan orang lain agar bisa menyelesaikan suatu perkara, maka dari itu cintailah saudara kalian seperti mencintai diri kalian sendiri. Janganlah kalian putuskan tali silaturahmi dengan saudara, kenalan, sedulur dan yang lainnya karena itu akan membuat hancurnya rasa kasih, perkuatlah tali silaturahmi tersebut agar kita tetap rukun sesama keluarga, saudara, teman, kerabat dan sedulur yang lainnya. Gunakanlah bahasa yang baku, sopan dan santun dalam menjalin komunikasi agar tidak timbul perkara yang dapat berujung rasa saling curiga. Mendahulukan oranglain dalam urusan dunia adalah sesuatu yang baik dan terpuji, bahkan dalam agama kita agama islam hal tersebut disunahkan, maka berlomba-lombalah dalam melakukan kebaikan, karena hal itu akan membuat iman kita bertambah sempurna. Dalam perkara ini sesungguhnya tak ada ruginya bagi dirikita untuk saling menyayangi sesama muslim, saling menyayangi dapat memperkuat tali persaudaraan seperti yang sudah disebutkan di atas, mungkin untuk hadits arbain ke 13 ini pembahasannya kami cukupkan sampai disini, silahkan bagikan artikel ini kepada teman kerabat jika menurut teman-teman artikel ini bermanfaat, jangan lupa subscribe blog ini ya untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru, oh ia baca juga hadits arbain sebelumnya ya, hadits arbain sebelumnya membahas tentang hal meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat. Hadits arbain ke 12 menjelaskan tentang meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat, tak terasa penjelasan tentang hadits arbain ini sudah mencapai penjelasan hadits yang ke 12, dalam hadits ini kita akan di tuntun agar tidak melakukan hal yang tidak ada manfaatnya dalam agama islam, sebelum masuk ke pembahasan jangan lupa bacajuga artikel sebelumnya tentang hadits arbain ya, artikel sebelumnya membahas tentang perintah untuk meninggalkan hal yang meragukan dan mengerjakan hal yang diyakini, ok balik lagi ke pembahasan utama.
Apa sih perkara yang dimaksud tidak bermanfaat bagi islam? Hal yang tidak bermanfaat bagi islam adalah perkara yang tidak ada manfaatnya untuk diri sendiri, dunia, maupun akhirat, dalam kasus ini jika pandangan kita meyakini bahwa perkara yang akan dilakukan itu tidak bermanfaat sebaiknya kita berhenti dan tidak melakukannya, untuk lebih jelasnya berikut ini adalah hadits arbain ke 12. HADITS ARBAIN KE 12 LATINNYA: AN ABII HUROIROTA RODHIALLAHU 'ANHU QOOLA QOOLA ROSULULLAAHI SAW MIN HUSNI ISLAAMIL MAR I TARKUHU MAALAA YA'NIIHI HADIITSUN HASAN. ROWAAHUTTIRMIDZIY YAWAGHOIRUHU HAAKADZAA. ARTINYA: Dari abu hurairah Radiallahu Anhu, dia berkata Rasulullah Shalalahualaihi Wasalam berkata: Ciri dari orang yang islamnya baik yaitu meninggalkan perkara yang tidak ada faedahnya (Tidak ada manfaat). Ini adalah Hadits hasan Riwayat dari Imam Tirmidzi dan yang lainnya. PELAJARAN Ciri dari orang yang islamnya baik adalah ia selalu melaksanankan kewajiban sebagai orang muslim, dengan mengerjakan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, ini adalah satu hal yang pasti jika mau menilai kebaikan dari seorang muslim. Meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat, seorang muslim yang baik tentu dia selalu meninggalkan perkara yang tidak ada faedahnya, dirinya selalu menyibukan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, beribadah, membantu orang, belajar dan lain sebagainya yang dapat bermanfaat bagi dirinya, orang-orang disekitarnya, perkara dunia maupun akhirat. TIPS Bagai mana jika kita ingin menjadi seorang muslim yang baik, secara praktek tentu akan sangat sulit sekali terutama bagi orang-orang yang mulai menemukan dan menempuh jalan yang lurus (mendapat hidayah dari Allah), tips disini tidaklah ilmiah namun bagi teman-teman yang baru mendapatkan hidayah dari Allah, mungkin bisa mempraktekannya. Lakukan apa yang diperintahkan oleh agama islam, Syahadat, Sholat, puasa, zakat, haji. hal yang sudah saya sebutkan itu adalah yang disebut dengan rukun islam, dalam prakteknya akan sangat sulit sekali bagi orang yang pertama melakukannya, akan tetapi lambat laun akan terbiasa, cobalah untuk bersabar dan terus melakukan apa yang diperintahkan, jika memang teman-teman tidak tau bagai mana melakoni ke lima rukun islam di atas, alangkah baiknya tema-teman menemui ustadz setempat, itu adalah langkah yang sangat baik sekali untuk memdapatkan pelajaran. Menjauhi apa yang dilarang oleh agama islam, contohnya memakan makanan yang haram, menjahili orang, berbuat jahat, mencuri, riba, dan lain sebagainya, perkara yang dilarang oleh agama islam itu ada banyak sekali, jika teman-teman belum mengetahuinya silahkan pelajari perkara-perkara apa saja yang dilarang oleh agama islam. Cobalah untuk membuat agenda aktivitas dimana hal yang akan kita lakukan dalam sehari tercatat, dalam istilah masa kini itu disebut dengan me manage waktu, catatlah aktivitas pada sebuah kertas, mencatat hal-hal yang bermanfaat bagi diri kita, dunia dan akhirat, jauhi perkara yang tidak ada manfaatnya, sibukan diri dengan aktivitas agar kita bisa terjauh dari hal yang tidak ada manfaatnya tersebut. Nah mungkin dalam hadits ini hanya ini yang dapat kami terangkan, silahkan bagikan artikel hadits arbain ke 12 ini jika menurut teman teman bermanfaat, janganlupa subscribe juga blog ini ya untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami. Hadits Arbain - Tak terasa kita sudah memasuki pembahasan hadits arbain yang ke 11, hadits arbain ini penjelasannya sangat singkat namun mengandung makna yang sangat penting dalam islam, isi kandungannya adalah meninggalkan hal yang meragukan dan mengerjakan hal yang diyakini, sebenarnya penjelasan tentang syubhat (Ragu-ragu) sudah sedikit kita bahas pada hadits arbain ke 6, jika teman-teman penasaran silahkan baca hadits arbain ke 6.
Walaupun penjelasannya sangat singkat tidak menutup kemungkinan penjelasan haditsnya akan sedikit pula, dalam islam itu sering sekali ada keterkaitan, urayan furuq (Cabang) yang membuat penjelasan hadits ini terkait dengan hadits yang lainnya, nah untuk lebih jelasnya berikut haditsnya dibawah ini. HADITS ARBAIN KE 11 LATINNYA: AN ABII MUHAMMADIN HASANIBNI ALIYYINBI ABII THALIBIS SIBNTHI ROSUULILLAAHI SHALALAHU ALAIHI WASALAM WAROIHAA NABIHII RODHIALLAHU ANHUMAA QOOLA HAFIDZTU MIRROSUULILLAAHI SHALALAHUALAIHI WASALAM DA'MAA YARIYBUKA ILAAMAA LAYARIYBUKA ROWAAHUT TIRMIDZIY YUWANNASA IYYUWAQOOLATTIRMIDZIY YUHADIYTSU HASANUSH SHOHIIH. ARTINYA: Dari abu muhammad hasan bin ali bin abi tholib, cucu Rasulullah Saw dan kesayangannya Radiallahu Anhuma, dia berkata: Aku telah hafal sebuah hadits dari Rasulullah Shalalahu Alaihi Wasalam: Tinggalkan apa yang membuat kamu ragu dan kerjakan hal apa yang tidak membuatmu ragu. Yang meriwayatkan hadits ini adalah imam Tirmidzi dan Nasa’i dan Imam Tirmidzi berkata hadits di atas adalah hadits hasan shahih. PENJELASAN Tinggalkan hal yang meragukan, hal yang meragukan itu sangat banyak sekali, walaupun dalam islam, banyak sekali hal-hal yang tidak ada penjelasannya dalam hukum ataupun dalam Riwayat, seperti contoh makanan: Belalang dan hal lainya yang tidak ada penjelasan atas halal, haramnya hal tersebut, dalam hal ini akan sangat berat sekali untuk membuat keputusan dikarenakan tidak adanya penjelasan tetang hal tersebut, disinilah akan timbul keraguan bagi kita, lanjut ke pembahasan hadits arbain ke 11, jika memang hal tersebut membuat kalian ragu maka seperti apa yang di jelaskan dalam hadits di atas sebaiknya kita meninggalkannya. Lantas Apakah ada keuntungan jika kita meninggalkan hal yang meragukan tersebut, sementara memang tidak ada penjelasan tentang haramnya hal seperti contohnya makanan tersebut? dalam masalah ini sebaiknya kita kembali ke pembahasan hadits yang ke 6, bagai mana jika kita meninggalkan perkara yang meragukan, dalam hadits arbain ke enam disebutkan: Barang siapa yang meninggalkan subhat maka dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya, dan barang siapa yang melakukan subhat maka lama-lama dia akan melakukan hal yang haram. Sesungguhnya jika memang perkara tersebut ada hukumnya, dalam artian ada riwayat yang menerangkan tentang Halalnya hal tersebut, maka tidak akan ada sedikitpun keraguan dalam hati seorang muslim. Lantas bagai mana jika hal yang meragukan itu berbenturan dengan keyakinan kita? dalam hal ini pilihlah yang diyakini. KEUTAMAAN Keutamaa hadits arbain di atas tentang meninggalkan hal yang syubhat adalah untuk melatih diri agar tidak melakukan perkara yang meragukan sehingga kita dapat menangkal bisikan-bisikan syetan yang selalu berbisik dalam hati, ini semua tentu akan membawa banyak sekali manfaat baik didunia maupun di akhirat nanti. Nah itulah pembahasan tentang hadits arbain ke 11 yang membahas tentang meninggalkan hal yang meragukan dan mengerjakan hal yang diyakini, semoga teman-teman yang membaca artikel ini dapat menGerti apa yang kami jelaskan, jangan lupa baca juga hadits arbain ke 10 ya, yang membahas tentang rizki yang baik dan halal. silahkan share / bagikan artikel ini kepada teman, kerabat dan keluarga jika menurut sahabat bermanfaat, jangan lupa subscribe juga ya blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami, kolom subscribe terdapat di bawah artikel. Tahukah kalian bahwa ada beberapa syarat yang dapat membuat doa-doa kita terkabulkan, hal-hal tersebut diantara lain adalah makanan dan minuman yang halal serta pakaian dan pekerjaan yang halal pula, nah hal-hal tersebut sangat berpengaruh terhadap terkabulnya doa yang kita panjatkan kepada Allah Subhanahuwata'ala, semua keterangan yang kami sebutkan di atas tentu saja sesuai hadits yang ada, tepatnya hadits yang akan menjadi pembahasan kita kali ini yaitu hadits Arbain ke 10 tentang rizki yang baik dan halal adalah syarat diterimanya doa.
Nah berikut ini adalah hadits arbain ke 10 kami tuliskan di bawah ini, janganlupa baca juga artikel sebelumnya yang membahas tentang hadits arbain ke 9 yang menjelaskan perintah sesuai dengan kemampuan. HADITS ARBAIN KE 10 LATINNYA: AN ABII HURAIRATA RADIALLAH HU 'ANHU QOOLA ROSUULULLAAHI SAW, INNALLAAHA TA'AALA THOYYIBULLAYAQBALU ILLA THOIBAN WAINNALLAAHA AMAROL MU MINIINA BIMAA AMAROBIHIIL MURSALIINA FAQOOLA TA'AALAA YAA YAHUU ARRUSULUKULUU MINNATH THOYYIBAN TIWA'MALUU SHOOLIHAN. WAQOOLAYAA YAHHU ALLADZIINA AAMANUU KULUU MINGTHOYYIBAATI MAARIZAQNAAKUM. TSUMMA DZAKAROJULAYUTHIILUS SAFARO AS'TSA AGHBARO YAMUDDU YADAIHI ILASSAMAA I YAAROBBU YAA ROBBU WAMATH'AMUHU HAROOMUW WAMASY ROBUHU HAROOMUW WAMALBASUHU HAROOMUW WAGHUDZIYA BILHAROOMI FAANNAA YUSTAJAABULAHUU, ROWAHUMUSLIM. ARTINYA: Diriwayatkan dari abu hurairah Radiallahu Anhu, dia berkata Rasulullah Saw Bersabda: Sesungguhnya Allah itu baik, Allah tidak akan menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang mukmin dengan apa yang diperintahkan kepada para rasul dengan firman Allah ta'ala "Hei para Rasul makanlah kalian dengan yang baik-baik dan beramal sholehlah kalian, dan Allah berfirman: Hei orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari yang baik-baik dengan apa yang telah Allah rizkikan kepada kalian. Terus Rasulullah menyebutkan seorang laki-laki dari perjalanan yang jauh, yang kusut yang penuh dengan debu dia mengangkat dua tangannya ke langit "Wahai tuhanku" Wahai tuhanku, sedangkan makanan dia dari yang haram dan minumannya juga dari yang haram begitupula pakaiannya dari yang haram dan apa kebutuhan dia dari yang haram, kalo keadaanya seperti itu bagai mana mau terkabul atas doa yang telah ia panjatkan. Yang meriwayatkan hadits di atas adalah imam Muslim. PENJELASAN Allah itu baik maha pengasih, maha penyayang dan maha pengabul, barang siapa yang memohon kepadanya tentang sebuah perkara tentu dia akan mengabulkannya jika ketentuan-ketentuan yang sudah Allah tetapkan dan perintahkan telah kita laksanakan seperti perintah melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala laranganya. Allah tidak menerima kecuali yang baik, maka dari itu supaya doa, amal dan perbuatan baik kita diterima oleh allah janganlah membuat keburukan, jika kita melakukan segala perkara yang buruk dan segala larangan yang telah Allah tetapkan, maka mungkin saja hal inilah yang membuat tidak terkabulnya doa yang telah kita panjatkan. Makanlah kalian dengan yang baik-baik, dalam penjelasan kata ini kita diperintahkan untuk memakan makanan yang baik-baik dalam artian makanan itu tidak dibuat dari bahan yang haram, dan bukan dari hasil uang yang haram pula, maka dari itu jauhilah makanan dan minuman yang haram contohnya khamr (minuman keras), daging babi, anjing, segala sesuatu yang bertaring dan berbisa, hewan yang hidup di dua alam seperti kepiting, katak, buaya, biyawak, dan masih banyak lagi, serta jauhi juga hasil rizki yang haram dan pakaian yang dibeli dari rizki yang haram. Beramal sholehlah dengan cara bersedekah, membantu orang yang sedang kesulitan, berbuat baik dengan tujuan meringankan beban orang lain tanpa berharapnya sebuah balasan, sesuatu perbuatan yang mendatangkan manfaat bagi dirikita dan orang lain. Seperti yang sudah diceritakan dalam hadits di atas oleh Rasulullah tentang seorang laki-laki yang sedang berada dalam perjalanan yang sangat jauh, dia berdoa kepada Allah akan tetapi rizki, makanan, minuman, pakaian yang dia dapatkan dari hasil yang haram, tentulah doa nya tak terkabul. BEBERAPA SEBAB TERKABULNYA DOA Seseorang yang sedang dalam perjalanan yang sangat jauh (Safar) Meminta permohonan dalam keadaan yang sangat membutuhkan, dalam keadaan terdesak. Meminta dengan mengadahkan tangan kita ke atas Memanggil Allah dengan menyebut YAA RABBII, atau dengan menyebut nama dan sifatnya yang terdapat dalam Al-maulhusna, kemudian mintalah pertolongan dan perkara yang kalian hendaki. Nah itulah penjelasan tentang hadits arbain ke 10 yang dapat kami paparkan di halaman ini, semoga dapat bermanfaat buat teman teman, bagikan artikel ini kepada kerabat dan teman dekat agar lebih bermanfaat, janganlupa subscribe juga blog ini, akhir kata saya ucapkan wasalam. Assalamualaikum sahabat, pada kesempatan penulisan hadits arbain ini kita sudah memasuki ke hadits Arbain yang ke 9 yang menerangkan tentang melaksanakan perintah sesuai dengan kemampuan, hadits ini diriwayatkan dari abi hurairah abdirahman bin shokhrin radiallahu anhu, untuk haditsnya berikut dibawah ini.
HADITS ARBAIN KE 9 LATINNYA: AN ABII HURAIRATA ABDIRRAHMAANIB NI SHOKHRIRADHIALLAAHU ANHU QOOLA SAMI'TU RASUULALLAAHI SAW YAQUULU: MAA NAHAITUKUM 'ANHUFAAJTANIBUU HUMAAA AMARTUKUM BIHII FAATUUMINHU MAS TATHO'TUM FAINNAMAA AHLAKALLADZIINA MINGQOBLIKUM KASROTUMASAA ILIHIM WAKHTILA FUHUM 'ALAA ANIBYAAIHIM. ROWAAHULBUKHOORIYYU WAMUSLIM. ARTINYA: Diriwayatkan dari abi hurairah Abdirahman bin shokhrin Radiallahu Anhu, Dia berkata saya mendengar Rasulullah Saw bersabda: Apa yang dilarang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang diperintahkan bagi kalian maka laksanakan semampu kalian, maka sesungguhnya kehancurnya orang-orang sebelum kalian itu karena orang-orang itu banyak bertanya (Yang tidak ada gunanya), dan pertentangan mereka terhadap nabi-nabinya. Yang meriwayatkan Hadits di atas yaitu Imam Bukhari dan Imam Muslim. PELAJARAN Nag seperti apa yang telah disebutkan dalam hadits di atas, berikut ini sedikit penjelasan tentang pelajaran yang terkanduung didalamnya. 1. Apapun yang sudah Rasulullah Shalalahualaihi wasalam larang maka jauhilah, sesungguhnya dalam perintah untuk menjauhi larangan yang sudah rasulullah perintahkan itu tak lain adalah untuk kebaikan kita sendiri, karena dalam hal ini rasulullah sudah mengetahui dampak dari perbuatan yang dilarang tersebut, maka patutlah kita bersyukur kepada Allah Swt yang sudah menurunkan pemimpin untuk memberitahukan kepada kita tentang bahaya dari hal-hal yang seharusnya tidak kita kerjakan dan lakukan tersebut. 2. Apapun yang diperintahkan kepada kalian maka laksanakanlah, dalam kata ini siapapun diantara kita yang tidak mampu melaksanakan perbuatan yang telah diperintahkan maka laksanakanlah semampu kalian, perkataan ini ditunjukan kepada perbuatan sunah, untuk perbuatan yang wajib seperti shalat 5 waktu tentulah harus dilaksanakan. 3. Ada banyak sekali kaum yang hancur sebelum masa Rasulullah, itu semua salah satunya disebabkan karena mereka sering bertanya hal yang tidak ada gunanya, selalu menyelisih perintah para nabi-nabinya. Nah teman teman itulah penjelasan tentang hadits arbain ke 9 yang menjelaskan tentang melaksanakan perintah sesuai dengan kemampuan, dalam hal ini jika memang kita ingin bisa melaksanakan perintah perintah tersebut cobalah untuk membuat persaingan, berlomba-lomba siapa yang paling ta'at dalam melakukan ibadah, namun tentusaja dalam hal persaingan yang fositif, namun jika memang kita tidak bisa bersaing dengan orang-orang hebat, ulama-ulama, maka bersainglah dengan orang-orang disekitar kita yang memiliki keadaan yang sama. Untuk penjelasannya saya cukupkan sampai disini, jika menurut kalian pembahasan dalam artikel ini bermanfaat silahkan untuk membagikan artikel ini kepada teman kerabat dekat, janganlupa subscribe juga blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami ya, kolom subscribe terdapat tepat dibawah artikel ini, akhir kata saya ucapkan wasalam. Assalamualaikum wr wb - Kepada para pembaca pembahasan kita kali ini sudah memasuki hadits arbain yang ke 8, isi dari pembahasan hadits arbain ke 8 ini menjelaskan tentang memerangi manusia yang tidak melakukan shalat dan tidak mengeluarkan zakat meski rizki yang ia peroleh sudah melebihi dari nishab, oh ia jangan lupa baca juga hadits ke 7 yang membahas tentang Agama adalah nasihat.
Kenapa orang yang meninggalkan shalat dan orang yang tidak mengeluarkan zakat harus diperangi? mari kita bahas sedikit terlebih dahulu tentang meninggalkan shalat dan zakat ini, menurut jumuhur ulama meninggalkan shalat amatlah berbahaya karena sudah berani meninggalkan hal yang telah diwajibkan begitu pula dengan zakat. Sebagian ulama ada yang beranggapan bahwa orang yang meninggalkan shalat bukanlah orang muslim bahkan para shahabat Rasulullah sekalipun beranggapan hal yang sama, maka dari itu kenapa dalam hadits ini memerintahkan untuk memerangi orang yang tidak shalat dan tidak melakukan zakat karena konsekuensinya sangatlah berat. Nah berikut ini adalah hadits arbain yang kedelapan yang membahas tentang memerangi manusia yang tidak melakukan shalat dan zakat. LATINNYA: ANIBNI UMARO RIDHIALLAAHU'ANHUMAA ANNAROSUULALLAHI SHALALAHUALAIHI WASALAM, QOOLA UMIRTU AN UQOOTILANNAASA HATTA YASY HADUU ALLA ILAAAHA ILLALLAAHU WA ANNA MUHAMMADARROSULULLAAHI WAYUQIIMUUSH SHOLATA WAYUTUZZAKAATA FAIDZAAFA'ALUU SZAALIKA A'SHOLUU MINNI DIMAA AHUM WA AMWALAHUM ILLAA BIHAQQIL ISLAAMI WAHISAABUHUM 'ALALLAAHI TA'ALAA. ROWAHULBUKHARIYYU WAMUSLIM. ARTINYA: Diriwayatkan dari ibnu umar Radiallahu Anhuma, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga bersaksi (Meyakinkan) orang-orang itu sesungguhnya tiada tuhan yang wajib disembah selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad itu utusan Allah, Dan yang mendirikan shalat, dan yang memberikan zakat, maka dimana orang-orang itu sudah melaksanakan semuanya, maka akan terjaga darah-darahnya mereka dan hartanya mereka dariku kecuali dengan hak islam, dan Allah ta’ala yang akan menghisab mereka. Yang meriwayatkan hadits diatas adalah imam Bukhari dan Imam Muslim. PENJELASAN Dalam hadits ini walaupun pembahasannya tentang memerangi orang yang tidak shalat dan zakat namun ada banyak sekali kata-kata yang menyangkut kepada hadits lainnya sehinnga hadits ini saling terkait satu sama lain, maka untuk memahaminya bagi orang awam tidak bisa hanya membahas satu hadits ini saja, kata yang terkait dengan hadits lain seperti contohnya: Syahadat: (Meyakinkan), maksud dari meyakinkan ini adalah mengucapkan dua kalimah syahadat, meyakini bahwa tiada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah. Mengucapkan syahadat ini tidak bisa hanya dengan lisan yang terucap saja, dalam hal ini kita harus benar benar meyakini ucapan kita dari hati juga, tidak bisa hanya dengan ucapan saja, apalagi ucapan yang penuh dengan keraguan dan hati yang tidak yakin. Mendirikan Shalat dan menunaikan zakat: dalam hadits ini menyatakan bahwa orang yang tidak shalat dan zakat harus diperangi hal ini tidak berlaku bagi rakyat jelata, maksud dari perkataan ini hanya ditunjukan kepada imam dan para pemimpin. KESIMPULAN Ke 3 Pembahasan di atas termasuk kepada rukun Islam, barang siapa yang mengerjakan ke 3 rukun islam yang dijelaskan di atas maka orang itu tidak keluar dari agama islam kecuali jika ada hukum-hukum islam yang dilanggar seperti memateni orang dan yang lainnya. Nah itulah pembahasan tentang hadits arbain ke 8 yang menjelaskan tentang memerangi manusia yang tidak shalat dan zakat, silahkan bagikan kepada teman kerabat dan yang lainnya jika menurut kalian hadits ini bermanfaat, jangan lupa subcribe juga ya blog ini untuk mendapatkan updatean terbaru dari kami, akhir kata saya ucapkan wasalam. Assalamulaikum penjelasan kali ini masih meliputi tentang hadits arbain, pada kesempatan kali ini kita sudah masuk kepada pembahasan hadits arbain yang ke 7 yang mana hadits ini menjelaskan tentang Agama adalah nasihat, pada dasarnya kita sebagai orang islam dan orang yang takluput dari perbuatan dosa dan sering kali salah arah tentu saja akan sangat membutuhkan nasihat, nasihat yang telah di abadikan oleh Allah melalui Al-Quran dan nasihat yang dikemukakan oleh Rasulullah saw itu adalah nasihat yang sangat penting sekali tentunya, nah bagai mana kita dapat mengetahui nasihat-nasihat tersebut, jawabannya belajarlah Al-Quran dan hadits.
Jalankan semua perintahnya dan jauhi segala larangannya, itu sudah sangat jelas sekali, banyak ayat-ayat dan hadits yang menjelaskan tentang itu dal bisa dijadikan sebagai nasihat tentunya, jika memang kita tidak bisa mengartikan bahasa arab dalam Al-Quran datanglah ke para Ustadz yang bisa mengartikannya dan belajarlah lebih banyak lagi, janganlupa baca juga Hadits arbain ke 6 ya, hadits arbain ke 6 menjelaskan tentang bid'ah, untuk hadits arbain yang ke 7 berikut di bawah ini. LATINNYA: An abii ruqoyyata tamiimibni awsid daariyyi rodhiyallahu anhu, annannabiyya SAW, Qoola: Laddiinunnashiihatu. Qulnaa liman? Qoola lillahi walikitaabihii warosuulihii wali a immatil muslimiina wa'aamatihim. Rowaahu Muslim. ARTINYA: Diriwayatkan dari abi ruqoyah, Tamim bin Aus adzari Radiallahu Anhu, Sesungguhnya Rasulullah Saw telah bersabda: Agama itu nasihat. Pada saat itu kami semua bertanya: Untuk siapa? Jawab Rasulullah: Bagi Allah dan kitab-kitabnya Allah dan Rasulnya Allah dan kepada imam-imam muslimin dan kepada orang awam umat islam pada umumnya. Yang meriwayatkan Hadits di atas yaitu imam Muslim. Nasihat adalah hal yang sangat penting yang di ucapkan melalui ungkapan rasa kepedulian untuk mengajak seseorang yang sudah jauh melangkah kepada jalan yang salah, nasihat ini tentu bertujuan membawa kebaikan kepada orang yang yang dinasihati. Menasihati orang lain bukan berarti kita jauh lebih baik daarinya, akan tetapi ini akan sangat berguna untuk saling mengingatkan bahwa dia sedang berada dalam arah yang salah, ini juga akan berguna untuk dirikita jika mungkin saja kita dimasa yang akan datang bisa terjerumus kejalan yang salah, tentunya dalam keadaan yang seperti itu kita akan membutuhkan sekali nasihat dari orang lain bukan, agar jalan yang kita tuju tidak berada pada jalan yang salah yang mungkin saja dapat merugikan orang lain. Terlebih lagi tentang nasihat ini Rasulullah Saw telah menjadikan nasihat ini bagian dari agama, beliau adalah seorang rasul yang sangat berhati-hati dalam memberikan pengajaran ataupun nasihat-nasihat maka dari itu ketika beliau menyampaikan sesuatu, beliau selalu mengucapkan apa yang di sampaikan dari hal yang penting berlanjut kehal yang lebih penting, kemudian menyampaikan riciannya agar para shahabat dapat mengerti apa yang disampaikan dengan sangat jelas, dan apa yang sudah disampaikan oleh Rasulullah Saw telah ditulis dalam Hadits-Hadits termasuk hadits Arbain yang ke 7 ini. KESIMPULAN Kesimpulannya menasihati dan dinasihati itu adalah sebuah keterikantan dari manusia yang tidak bisa dilepaskan, karena itu kita sebagai manusia tidak bisa hidup seorang diri, maka dari itu salinglah menasihati satu sama lain, agar kehidupan kita bisa berada pada kehidupan yang lebih baik lagi sebagai seorang manusia dan sebagai seorang pembelajar dari Al-Quran, para nabi dan Rasul yang sudah Allah tunjuk dan turunkan kebumi sebagai penerang kehidupan, maka patutlah kita bersyukur atas semua itu. Dari penjelasan tentang hadits Arbain ke 7 ini semoga teman-teman mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat, silahkan bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat dekat serta keluarga untuk saling mengingatkan dan membaca dari pentingnya sebuah nasihat, jangan lupa Subscribe juga blog ini untuk mendapatkan update terbaru yang kami tuliskan. Mungkin hanya sampai disini yang dapat kami jelaskan tentang hadits Arbain ke 7 ini, nantikan update selanjutnya ya, Akhirkata saya ucapkan wasalam. Assalamualaikum, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang hadits arbain ke 6, hadits arbain ke enam ini menerangkan tentang syubhat, pertama-tama biar kami jelaskan tentang syubhat terlebih dahulu, barang kali masih ada di antara teman teman yang tidak tahu dengan syubhat ini, Syubhat adalah kata atau istilah dalam agama islam yang menyatakan tentang sesuatu yang masih ragu-ragu (samar-samar) akan kehalalan ataupun ke haramannya, untuk masalah syubhat ini kita tidak lah boleh mengambil tindakan yang sembrono, misalnya contoh: jika memang ada makanan yang meragukan haram atau tidak karena tidak ada hukum yang menjelaskan tentang halal haramnya makanan itu, nah dengan adanya masalah ini seharusnya ada penelitian lebih lanjut oleh para pakar ulama, sehingga dapat mengambil tindakan dihalalkan ataukah diharamkannya makanan itu.
Jika memang sudah ada penelitian dari pakar ulama namun hasilnya masih samar-samar maka lebih baik hal itu kita jauhi, itu sesuai dengan yang dikatakan pada hadits arbain ke 6 ini, jika masih samar-samar maka jauhilah, dan ketahuilah barang siapa yang telah menjauhi perkara syubhat maka dia telah menyelamatkan agamanya, untuk lebih jelasnya silahkan baca haditsnya dibawah ini, janganlupa juga baca hadits arbain ke 5 ya, hadits arbain ke 5 menjelaskan tentang bid'ah. LATINNYA: An abii abdillaahinnu'maa nibni basyiirin rodhiallaahu 'anhumaa Qoola sami'tu rosuulallaahi Salallaahu 'alaihi wasalam, yaquulu: innal hallabainuw wa innal harooma bainuw wabainahumaa ummuu rummasytabihaatun laya'lamuhunna kasiirumminannaasi famanittaqosy syubuhaa tifaqodis tabro alidiinihii wa'ir dhihii wamawqo'a fisy syubuhaati waqo'afiil haroomi karroo'ii yar'a hawlalhimaa yuwsyiku anniyar ta'afiihi alawainnalikulli malikin himan lawainna himallaahi mahaari muhu ala wainnafil jasadi mudhghotan idzaa shola jat sholahal jasadukulluhu waindzaa fasadat fasadal jasadukulluhu alawahiyal qolbu. ARTINYA: Diriwayatkan dari abi abdillah anu’man bin basir Radiallahu anhuma, Anu’man berkata saya mendengar Rasulullah Saw Bersabda: sesungguhnya halal itu jelas dan haram itu jelas, dan diantara keduanya perkara-perkara yang subhat (Samar-samar), tidak diketahui oleh banyak orang, maka siapa orang yang menjauhi perkara subhat maka dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya, dan siapa yang berbuat subhat maka lama-lama dia akan melakukan perbuatan yang haram. Seperti seorang pengembala yang mengembala disekitar kebun yang tidak boleh dimasuki (Dilarang), maka lambat laun akan masuk ke kebun itu. Ketahuliah sesungguhnya dari setiap raja ada larangannya , dan ketahuilah sesungguhnya larang Allah itu adalah hal-hal yang diharamkan.Dan ketahuilah sesungguhnya didalam jasad itu ada segumpal daging dimana baik daging itu maka baik seluruh jasadnya, dan dimana rusak daging itu maka rusak seluruh jasadnya, ketahuilah segumpal daging itu adalah hati. Yang meriwayatkan Hadits di atas adalah Imam Bukhari dan Imam Muslim. Nah itulah diatas penjelasan tentang hadits arbain ke 6 yang telah dsiriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu teman-teman dalam mempelajari hadits arbain ini yang ditulis oleh imam nawawi. Jika menurut teman teman artikel ini bermanfaat silahkan bagikan kekrabat dan kawan-kawan agar mereka bisa tahu jugha tentang hadits ini, hadits ini adalah hadits shahih, jangan lupa subscribe juga blog ini melalui kolom yang tersedia di bawah artikel ya, akhir kata saya ucapkan wasalam. Assalamualaikum wr wb, Untuk pembahasan kali ini kita sudah masuk ke hadits arbain yang ke 5, Hadits arbain yang ke 5 ini membahas tentang Bid'ah, untuk masalah bidah ini di indonesia sendiri sangat ramai dibicarakan, namun tak sedikit pula yang bisa menjelaskan tentang arti sesungguhnya bid'ah ini, banyak sekali orang yang tidak faham tentang urusan bid'ah ini, sehingga terjadi banyak sekali perdebatan diantara mereka.
Namun dalam artikel ini saya tidak akan masuk ke pembahasan perdebatan tentang bid'ah, untuk artikel ini saya hanya memfokuskan untuk penulisan tentang hadits arbain yang ke 5, untuk hadits nya berikut di bawah ini. Diriwayatkan Dari Ibunya semua orang yang beriman yaitu Ummi abdillah Aisyah Semoga meridhoi Allah kepada siti Aisyah, Aisyah berkata: Rasulullah Saw bersabada: Siapa orang yang mengada-ngada dalam agama kita (Agama Islam), Suatu perkara yang tidak ada dalam Agama, maka perkara itu ditolak. Yang meriwaytkan Hadits Di atas Yaitu imam Bukhari dan Imam Muslim, dan dalam riwayat muslim yang lain: Siapa orang yang berbuat suatu perbuatan yang tidak ada dalam agama kita (Islam) maka perbuatan itu ditolak. Nah itulah Hadits Arbain yang ke 5 tentang bid'ah, jika teman-teman ingin mempelajari tentang bid'ah nanti akan saya tuliskan artikelnya di halaman yang lain, karena akan sangat banyak sekali pembahasannya, jika menurut teman-teman artikel ini bermanfaat silahkan bagikan ke medsos dan yang lainnya, bagikan juga ke teman, krabat dekat agar mereka tahu tentang hadits arbain ini. Untuk pembahasan kali ini saya cukupkan sampai disini, Jangan lupa subscribe blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami, Akhir kata saya ucapkan wasalam. Assalamualaikum, masih dengan kami dalam pembahasan hadits Arbain, untuk pembahasan kali ini kita sudah masuk kepada hadits arbain yang ke empat, dimana isi kandungan dari hadits arbain ini adalah proses penciptaannya manusia dan takdir Allah yang sudah di tetapkan saat ruh ditiupkan oleh malaikat pada rahim seorang ibu pada saat berumur kurang lebih empat bulan, jangan lupa juga baca hadits arbain ke 3 ya, hadits arbain ke 3 membahas tentang rukun islam.
Hadits ini diriwayatkan dari Imam Bukhari Dan Imam Muslim, Tokoh-tokoh periwayat hadits yang sangat terkenal di dunia, Jika di anatara teman teman ada yang belum tahu bagai mana penciptaan atau proses diciptakannya manusia di rahim seorang ibu, maka sangat cocok sekali untuk membaca pembahasan dari hadits arbain ke 4 ini, untuk lebih jelasnya silahkan baca selengkapnya dibawah ini. ARTINYA: Diriwayatkan dari Abdurahman abdulah bin mas'ud Radiallahu Anhu, Abdullah bin mas'ud berkata: Rasulullah Saw bercerita kepada saya Rasul itu orang yang jujur dan orang yang terpercaya, sesunggunya setiap diantara kalian dikumpulkan penciptaannya dalam setetes air mani dalam perut ibunya selama 40 hari, kemudian air mani itu berubah menjadi darah kental selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal daging selama 40 hari, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya, dan diperintahkan malaikat dengan membawa 4 kalimat perkara yang telah ditetapkan: menetapkan rizkinya dan ajalnya dan amalnya dan celakanya atau bahagianya. Demi Allah yang tidak ada lagi tuhan selain Allah, sesungguhnya salah satu dari kalian yakin berbuat dengan perbuatan ahli syurga, sehingga jarak diantara dirinya dan syurga itu berjarak satu sikut lagi, akan tetapi Allah telah menetapkan baginya ketentuan, Maka berbuat dia itu dengan perbuatan ahli neraka, maka masuklah dia kedalam neraka. Dan sesungguhnya diantara kalian yakin ada yang berbuat dengan perbuatan ahli neraka, sehingga jarak diantara dirinya dan neraka tinggal satu sikut, akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan yang telah dituliskan, maka berbuat dia dengan perbuatan ahli syurga, maka masuk dia kedalam syurga. Yang meriwayatkan hadits itu Imam bukhari dan imam Muslim. Nah itulah Hadits arbain ke 4 yang menjelaskan tentang proses penciptaannya manusia dan takdir allah yang sudah ditetapkan, adapun beberapa pelajaran yang didapat dari hadits ini diantara lain adalah: Allah subhanahuwata'ala telah mengetahui takdir apa yang akan di alami oleh makhluknya, bahkan sebelum mereka diciptakan atau terlahir, termasuk dengan Kebahagiaan, kecelakaan, kejadian-kejadian dan lain-lain, Semuanya sudah tertulis dalam lauhul mahfuz, Lauhul mahfudz adalah tempat dimana segala rahasia yang ada dilangit dan di bumi tersimpan, termasuk dengan takdir manusia. Kita dapat mengetahui bagai mana proses penciptaannya manusia yang bermulai dari setetes air mani, kemudian menggumpal menjadi segumpal darah, dan kemudian berubah menjadi segumpal daging, kemudian disaat berumur kurang lebih empat bulan dalam kandungan, maka ditiupkanlah ruh kepada janin itu, dan berangsur angsur tumbuh menjadi bayi selama 9 bulan lamanya, kemudian dilahirkan ke dunia lewat rahim seorang ibu. Mungkin hanya itu yang dapat saya jelaskan pada pembahasan hadits Arbain ke 4 ini, semoga menjadi sumber pengetahuan bagi teman-teman terhadap hadits ini, baca juga hadits arbain yang lainnya di bawah ya, hadits arbain ini terdapat 40 hadits shahih yang sudah dituliskan oleh Imam Nawawi. Bagikan artikel ini kepada teman, kerabat, keluarga jika menurut kalian bermanfaat, jangan lupa subscribe juga blog ini untuk mendapatkan update artikel terbaru tentang apa yang dibahas, jika dalam pembahasan masih ada yang tidak dimengerti silahkan untuk ditanyakan kepada kami melalui contact yang sudah disediakan di menu contact, akhirkata saya ucapkan wasalam. |
Archives
November 2019
Categories
All
BlogRoll |