Assalamualaikum kajianmuslim.net - Berikut ini adalah kisah dari maimun bin mihron, maimun bin mihron ini mempunyai seorang abid yang dia kerjakan dirumahnya, pada suatu waktu abidnya menumpahkan sayur ke maimun bin mihron, Nah untuk ceritanya berikut di bawah ini.
Disuatu hari maimun bin mihron mau makan, tiba tiba datang pembatunya membawa sayur. Kebetulan kaki pembantunya tersangkut, dia jatuh dan sayurnya tumpah mengenai badan maimun bin mihron, dia sangat marah, pembatunya mau dia pukul. Kata pembantu: Hei juragan! Allah sudah berfirman: ARTINYA: Kalau sifat orang-orang yang bertaqwa yaitu orang yang bisa menahan hawa nafsu. Seketika Maimun bin mihron berhenti marahnya, terus pembantu itu meneruskan membaca ayatnya ARTINYA: Dan suka memaafkan kesalahan orang lain. Kata maimun bin mihron: Saya sudah memaafkan, terus pembantu itu melanjutkan membaca ayatnya ARTINYA: Dan Allah menyukai orang orang yang berbuat kebaikan. Kata maimun bin mihron: Ya sudah saya akan bebuat kebaikan kepadamu, sekarang saya memerdekakan kamu karena zdat Allah Ta’ala. Itulah kisah dari maimun bin mihron dan seorang abid yang dimerdekakan, semoga bisa menjadi orang-orang yang bisa menahan hawa nafsu yang membelenggu dalam diri kita, mungkin untuk hikayah ini saya cukupkan sampai disini, akhir kata saya ucapkan wasalam.
0 Comments
Assalamualaikum wr wb teman-teman kajianmuslim – kali ini kami akan membagikan Kisah tentang seorang guru dan murid, tepatnya kisah dari syaqiq al balkhi dan ibrohim bin adham, mudah mudahan kita dapat mengambil hikmah dari kisah ini, untuk ceritanya berikut dibawah ini.
Disuatu hari ibrohim bin adham bertemu dengan syaqiq al balkhi (Gurunya), kata gurunya: bagai mana sikap kamu kalau kamu dikasih rizki? Jawab ibrohim bin adham, kalo saya dikasih Rizki oleh Allah Ta’ala saya bersyukur, dan kalo tidak dikasih rizki saya bersabar. Kata gurunya: oh kalo begitu kamu sama dengan anjingku yang ada di kampung ini. Ibrohim bin adham merasa kaget, dia bertanya: Bagaimana kalau guru dikasih rizki? Jawab gurunya: Kalo saya dikasih rizki saya akan mendahulukan orang lain yang mendahulukan, kalo tidak dikasih rizki oleh Allah saya bersabar. Setelah itu ibrohim bin adham mencium kepala Syaqiq Al Balkhi, sambil berkata, engkau itu memang seorang guru yang hebat. Keterangan: Jawaban ibrohim yang di atas tadi itu sudah benar kalo menurut orang biasa, tapi kalo menurut ahli tashouf yang sudah istikomah, adalagi jawaban yang lebih tepat daripada jawaban ibrohim bin aham. Seperti seorang bapak yang menanyakan kepada anaknya yang masih kecil: Hei anaku apagunanya telinga? Anaknya menjawab: Telinga itu untuk mengaitkan kacamata, Jawaban itu benar juga, tapi kalau jawaban dari anak yang sudah dewasa tentu ada lagi jawaban yang lebih tepat daripada itu. Syaqiq Al balkhi memberi didikan kepada ibrohim bin adham yang di anggap belum dewasa. Setelah itu Syaqiq Al Balkhi di jadikan guru oleh ibrohim bin adham. Nah itulah Kisah tentang syaqiq al balkhi dan ibrohim bin adham, semoga kita para pembaca selalu mendapatkan ilmu dari cerita-cerita ini, mengambil hal yang positif dan mennggalkan hal yang negatif nya, baca juga artikel sebelumnya ya, dan janganlupa share artkel ini kepada teman kerabat, dan keluarga, bilaperlu subscribe agar teman-teman bisa mendapatkan info terbaru dari kami akhir kata saya ucapkan wasalam. Assalamualaiku Ini adalah sebuak kisah zaman dahulu dimana dikisahkan ada orang yang selamat dan orang yang celaka, dalam kisah ini disebutkan ada seorang penasehat yang jujur patuh kepada sang raja, dan ada juga seorang yang iri kepada penasehat tersebut, banyak sekali yang dapat kita ambil dari kisah ini, Bagaimana Allah melindungi orang yang baik dan orang yang jahat dengan jalan yang sudah dikehendakinya, berikut kisahnya dibawah ini.
Ada seorang lelaki yang soleh yang di akngkat menjadi penasehat raja, kata penasehat kepada raja: Raja harus berbuat baik epada orang yang sudah berbuat baik dengan membalas kebaikannya, sebaliknya perbuatan yang buruk jangan sekali kali kita membalasnya karena perbuatan yang buruk itu akan kembali kepada dirinya sendiri, diceritakan ada seorang yang menghasut kepada penasehat, karena penasehat itu disayangi oleh raja, orang itu mau memfitnah penasehat lalu dia mendatangi sang raja, lalu dirinya bercerita kepada raja: Hei baginda raja! Penasehat baginda itu sudah menceritakan bahwa mulut baginda baunya tidak sedap, Coba baginda kalau mendekati dia, Dia akan menutupi hidungnya. Sang raja merasa marah dan penasaran, ingin segera membuktikan, sebab kalo benar begitu penasehat itu dianggap oleh raja sebagai musuh dalam selimut, Kata raja kepada orang yang memfitnah: Sekarang silahkan kamu segera pulang, nanti akan saya coba untuk membuktikan ucapanmu tersebut, setelah itu orang yang memfitnah pulang ke kampungnya. Lalu orang yang memfitnah itu mengundang Penasehat raja untuk makan dirumahnya, tidak lama kemudian penasehat raja datang dan di kasih makan, makanannya komplit serba ada sampai bawang merahpun juga disediakan. Sesudah makan penasehat itu pamit mau pulang kerumahnya dan mau menemui raja untuk memberikan nasihat yang sudah biasa dilakukan, Kata raja: Kesini kamu mendekat, terus penasehat mendekati raja sambil menutupi hidungnya, maksudnya supaya tidak tercium oleh rajabau mulutnya, Raja berfikir dalam hatinya: Benar juka perkataan orang tadi! Biasanya sang raja tidak pernah menulis surat oleh tangannya sendiri kecuali sirat-surat yang mengenai sumbangan atau persenan, Namun pada saat itu dia menulis surat oleh tangannya sendiri, yaitu surat yang ditunjukan kepada petugas raja bagian hukuman. Isi suratnya: Yang membawa surat ini harus segera disembelih, kuliti kulitnya lalu isi dengan jerami, setelah itu cepat perlihatkan kepadaku. Terus raja menyuruh penasehat untuk membawa surat tersebut kepada petugas hukuman, sedang diperjalanan penasehat bertemu dengan orang yang memfitnah, tak lain adalah orang yang memberi makan dirumahnya, Lalu orang itu bertanya: Membawa surat apa kamu? Jawab penasehat: Ini surat dari raja untuk mengambil sumbangan untuk saya, kata orang yang memfitnah: Berikan suratnya kepadaku! Kata penasehat: Yaa silahkan saja... sambil suratnya itu diberikan oleh penasehat kepada orang yang sudah menfitnah tersebut, setelah itu surat itu dibawa oleh orang yang memfitnah kepada kantor petugas hukuman. Suratnya diterima oleh petugas hukuman dan dibaca sembari dia menunggu, Kata petugas: Ini surat perintah dari raja supaya dirimu sembeleh, Kata orang yang memfitnah: surat ini bukan untuk saya, Allah lebih tahu kepada permasalahan saya, saya meminta tempo untuk menemui raja, kata petugas: Kalo surat perintah dari raja itu surat tugas yang tidak bisa di musyawarahkan lagi, akan tetapi ini harus segera dilaksanakan. Terus hukuman dijalankan sebagai mana isi surat itu, setelah itu orang yang sudah di sembeleh dibawa kehadapan raja. Diceritakan penasehat datang menemui raja sebagai mana biasanya dia menasehati raja, Raja sangat kaget lalu bertanya: Surat itu sudah di antarkan belum? Jawab penasehat: saya dijalan tadi bertemu dengan seseorang, setelah itu surat itu dipinta olehnya dan oleh saya diberikan saja. Kata raja: Orang itu sudah bercerita kepadaku katanya kamu sudah menceritakan bahwa mulut aku ini bau. Kata penasehat: Tidak sama sekali. Kata Raja: Kalo begitu apa maksudnya kamu menutupi menutupi mulut dengan tangan kamu saat aku berbicara. Kata penasehat: Saya ini di undang oleh dia dikasih makan dengan bawang merah, saya menutupi mulut saya karena takut tercium oleh baginda raja. Kata raja: kalo begitu kamu yang benar, Sekarang silahkan kamu pualng. Ternyata orang yang melakukan perbuatan buruk itu akan bertemu dengan akibat perbuatan buruknya kembali. Itulah kisah tentang orang yang selamat dan orang yang celaka, semoga kita semua dijauhkan dari perbuatan orang yang iri tersebut, sampai sampai memfitnah hal yang berakibatkan hukuman, yah cukup sampai disini kisahnya akhirkata saya ucapkan wasalam. Assalamualaikum, berikut ini adalah cara mengangkat tangan ketika berdoa untuk meminta sesuatu yang kita inginkan, pada saat berdoa dan mengangkat tangan pastikan telapak tangan menghadap atas, dan sebaliknya jika kita berdoa untuk menolak bala, hendaklah untuk membalikan telapak tangan, disini berarti kita harus tau arti dari doa yang kita panjakan, jika kita tidak tau bagai mana nanti ketika pada saat membaca doa tolak bala, akan susah, diharapkan untuk mengerti arti dari doa yang kita panjatkan.
HADITS PERTAMA Dari saib bin khalad, sesungguhnya nabi saw. apabila beliau meminta, beliau hadapkan kedua yelapak tangan kelangit. dan apabila beliau meminta perlindungan dari suatu kejahatan, beliau hadapkan kedua punggung tangan kelangit. HADITS KEDUA Dari anas Sesungguhnya nabi saw, telah berdoa meminta hujan, beliau isyaratkan punggung tangannya kelangit. Nah itulah kedua hatis cara mengangkat tangan ketika berdoa, ketika meminta yang baik baik hadapkanlah telapak tangan kelangit, sebaliknya jika meminta perlindungan dari hal buruk paka balikan lah tangan, sehingga punggung tangan yang menghadap kelangit, mungkin itu saja untuk hari ini, akhir kata saya ucapkan wasalam. Assalamualaikum, kajianmuslim.net- kali ini akan membagikan kisah cerita dari Siti robiah awaiyah, Siti Robiah Adawiyah adalah seorang istri yang solehah, namun sebelum masuk ke kisahnya silahkan baca juga artikel sebelumnya tentang Dzikir pendek setelah shalat, nah untuk cerita siti adawiyah berikut dibawah ini.
Diceritakan suami dari siti robi’ah adawiyah meninggal, hasan barsri dan sahabat sahabatnya bertamu kepada siti robi’ah adawiyah, oleh siti ribi’ah diterima, lalu cepat cepat menutupkan tirai, dirinya duduk di belakang tirai, hasan basri dan sahabat-sahabatnya berbicara kepada siti robi’ah awawiyah: Kamu sudah ditinggal mati oleh suamimu, apakah kamu membutuhkan penggatinya? Jawab siti robi’ah: Isya Allah, siapa di antar kamu yang paling pandai, kalo ada saya mau menikah dengan dia, kata para tamu: tidak adalagi yang lebih pintar diantara kami selain hasan basri. Kata siti robi’ah: apabila kamu bisa menjawab kepada empat masalah ini, silahkan diriku untuk kau nikahi, kata hasan basri: apabila Allah ta’ala memberikan taufik kepadaku masalah itu akan bisa dijawab, sekarang silahkan keluarkan masalahnya, kata siti robi’ah: Masalah yang pertama: Bagai mana menurut kamu aku ini mati dalam keadaan iman atau tidak? Jawab Hasan Basri: Kalo masalah ini adalah perkara ghaib, tidak akan ada yang tau selain Allah. Masalah yang kedua: Bagai mana menurutmu kalo saya sudah dikubur lalu datang duamalaikat mungkar wanakir, apakah aku bakalan bisa menjawab atau tidak? Jawab Hasan Basri masih sama dengan jawaban yang pertama. (ini perkara ghaib) Masalah Yang Ketiga: kalo sudah dikumpulkan manusia dihari kiamat, setelah itu dibagikan buku-buku amalnya diberikan kepada pemiknya masing-masing, apakah buku amal saya bakal diterima oleh tangan kanan saya atau tangan kiri? Jawaban Hasan Basri masih sama dengan jawaban yang pertama. Masalah Ke Empat: Dimana manusia di panggil, yang satu golongan masuk sorga dan satu golongan lagi masuk neraka syair, apaka saya ada digolongan yang mana? Jawaban Hasan Basri seperti jawaban yang pertama, tidak bisa menjawab. Seterunya kata siti robi’ah adawiyah: saya ini sedang merasa bingung oleh perkara yang empat ini, bagai mana saya bisa menguruskan perkara nikah. Hei Hasan! Berapa bagian Allah menciptakan Akal? Jawabnya sepuluh bagian, 9 untuk laki-laki dan yang satu lagi untuk perempuan. Kata siti robi’ah: berapa bagian Allah membuat syahwat? Jawabnya hasan basri sepuluh bagian, yang sembilan untuk perempuan dan yang satu lagi untuk laki-laki. Kata siti robi’ah: Saya bisa menjaga yang sembilan bagian dari syahwat oleh sebagian dari akal, setelah itu hasan basri menagis, terus permisi pulang kerumahnya. Nah itulah kisah dari siti robiah adawiyah, banyak makna yang bisa kita ambil dari kisah ini, dari seorang istri yang solehah, untuk kisah ini cukup sampai disini akhir kata saya ucapkan wasalam. |
Archives
November 2019
Categories
All
BlogRoll |